Pemberian diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dari pemerintah nyatanya mampu mendongkrak penjualan sejumlah model. Mulai dari Low MPV, Low SUV, Medium MPV, hingga High SUV sekalipun. Perlu diketahui, diskon PPnBM ini tak berlaku untuk 'mobil murah' yang mengisi segmen Low Cost Green Car.
Pasalnya, mobil murah ini sudah lebih dulu mendapatkan keringanan PPnBM sejak pertama kali lahir. Ya, mobil LCGC memang sudah bebas PPnBM saat meluncur perdana tahun 2013. Meski sejumlah model mengalami penurunan harga karena adanya diskon PPnBM, nyatanya minat masyarakat untuk membeli mobil murah tak surut.
>>> 1,1 Juta 'Mobil Murah' Lahir di Pabrik Daihatsu Indonesia Selama 8 Tahun
Mobil Murah Tak Surut Peminat
Daihatsu Sigra disegarkan pada tahun 2019
Hal ini bisa terlihat dari penjualan Daihatsu Sigra. Mobil murah berkapasitas tujuh penumpang dari Daihatsu ini pada bulan April 2021 menjadi kontributor terbesar sekaligus menjadi yang terlaris. Sigra tercatat terjual sebanyak 3.591 unit pada bulan keempat itu atau memberikan kontribusi sebesar 26,3%.
Secara keseluruhan penjualan ritel Daihatsu mengalami kenaikan yang lebih besar dari pasar, sebesar 10,6%, dengan pencapaian sekitar 13 ribu unit pada April 2021 dibandingkan Maret 2021. Dengan pencapaian ini, market share Daihatsu di bulan April 2021 naik menjadi 17,2%, lebih besar dibandingkan Maret 2021, yang hanya mencapai 16,0%.
Pada bulan April penjualan Daihatsu didominasi oleh 3 model utama, yaitu Sigra sebanyak 3.591 unit, yang berkontribusi sebesar 26,3%; disusul Gran Max Pick Up dengan hasil 3.381 unit (24,7%); dan Terios yang mencapai 2.481 unit (18,1%).
“Daihatsu optimis, pasar mobil di bulan selanjutnya akan tetap bergairah seperti yang terjadi pada bulan Maret dan April 2021. Kami mendukung himbauan pemerintah untuk tidak mudik, karena Daihatsu percaya himbauan ini akan menekan penyebaran Covid-19, sehingga ekonomi Indonesia bisa kembali kondusif,” ujar Amelia Tjandra, Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor dalam keterangannya.
Diskon PPnBM sendiri memang ditujukan untuk menggenjot penjualan yang lesu akibat dilanda pandemi Covid-19. Terbukti semenjak diberlakukannya kebijakan PPnBM, terjadi lonjakan penjualan atau wholesale kendaraan bermotor yang memenuhi ketentuan insentif Pemerintah, hingga mencapai 172 persen pada bulan Maret 2021, dibanding dengan penjualam dibulan Februari 2021.
Sigra tak termasuk dalam daftar penerima diskon PPnBM Maret-Desember 2021
Angka pencapaian total pada bulan Maret 2021 mencapai lebih dari 85.000 unit, mendekati angka pencapaian normal yang berada pada angka sekitar 90.000 unit. Peningkatan yang signifikan ini merupakan awal yang luar biasa atas pulihnya ekosistim industri otomotif nasional yang sempat terpukul sangat dalam karena pandemi COVID-19 di tahun 2020.
>>> Review New Daihatsu Sigra 1.2 X Deluxe A/T 2019: Varian 'Nanggung'?
Diskon PPnBM Gairahkan Industri Otomotif Indonesia
Kebijakan PPnBM menggerakkan pasar dan mendorong tingginya permintaan, sehingga diperlukan penyesuaian kepasitas produksi untuk memenuhinya. Namun, disisi lain upaya percepatan produksi harus tetap mematuhi persyaratan dan ketentuan protokol kesehatan yang berlaku. Upaya percepatan tidak dapat berlangsung secara maksimal, sehingga efek kejar-kejaran permintaan dan produksi tidak dapat dielakkan.
Selain itu, keterbatasan pasokan semi-conductor juga menjadi salah satu alasan terhambatnya kecepatan produksi industri otomotif di Indonesia. Namun, perlu dicatat bahwa kurangnya ketersediaan semi-conductor yang menyebabkan production shortage bukan hanya menjadi persoalan di Indonesia, namun telah menjadi penyebab terjadinya kekurangan produksi kendaraan secara global.
Terlepas dari adanya kendala kelambatan untuk memenuhi pemesanan kendaraan pada jenis kendaraan tertentu dan dalam jumlah yang tidak terlalu besar, kebijakan relaksasi PPnBM kendaraan bermotor tetap menjadi pendorong luar biasa, yang secara efektif memicu pasar, dan meningkatkan permintaan secara signifikan.