Pabrikan mobil dengan logo enam bintang dalam cluster Pleiades ini didirikan pada 15 Juli 1953, jadi sebentar lagi berulang tahun ke-68. Saat “merintis” karir sebagai pabrikan otomotif, kreasi awal Subaru adalah mobil jenis sedan dan MPV berukuran kompak antara lain Subaru 1500 (1954), Subaru 360 (1958), Subaru Sambar (1961) dan Subaru 1000 (1965). Pada masa itu, Subaru adalah salah satu dari 12 perusahaan yang tergabung dalam Fuji Heavy Industries (FHI).
Kali ini Cintamobil.com akan sedikit mengupas mengenai Subaru
Jadi wajar kalau fokus utama bisnis FHI bukan otomotif, melainkan industri berat, militer dan dirgantara. Alhasil, Subaru bukan pemain besar dalam kancah bisnis otomotif global. Setelah tahun 2017, FHI berganti nama menjadi Subaru Corporation dengan dua divisi bisnis; otomotif (Subaru) dan dirgantara (kontraktor dan produsen untuk militer Jepang).
>>> Paket Aksesoris Subaru BRZ 2022 Bergaya JDM
Mesin Boxer
Mesin boxer yang digunakan pada Subaru 1000
Subaru memulai inovasinya melalui Subaru 1000 (sedan & station wagon) pada tahun 1965 yang menjadi mobil Subaru pertama yang menggunakan mesin boxer dan salah satu mobil pertama di Jepang yang menganut sistem penggerak roda depan (mobil pertama di Jepang yang memakai sistem FWD adalah Suzuki Suzulight pada tahun 1955).
Subaru AWD
Inovasi Subaru selanjutnya adalah Symmetrical All Wheel Drive (SAWD) yang versi awalnya tampil perdana melalui Subaru Leone Estate Van generasi pertama pada September 1972. Generasi awal SAWD yang dipakai Subaru Leone adalah jenis part-time mechanical all-wheel drive system dan bersifat opsional. Sejak itu hingga kini, mayoritas mobil Subaru menganut resep mesin boxer dan SAWD sehingga kerap disebut Subaru AWD, kecuali Subaru BRZ dan kei car.
SAWD menjadi salah satu inovasi legendaris Subaru
Menjelang ulang tahun ke-50 paduan mesin boxer dan SAWD yang akan dirayakan pada tahun 2022, Subaru meraih prestasi istimewa berupa produksi mobil boxer + SAWD ke-20 juta unit yang dicapai Juni 2021. Subaru mengklaim model dengan SAWD alias varian Subaru AWD memberikan kontribusi penjualan pasar global hingga 98%.
Subaru modern sudah pakai Multi-mode Driver Control Centre Differential AWD
Pada tahun 1975, Subaru USA merilis Subaru AWD varian DL/GL wagon dengan fitur “On-Demand AWD” yang dioperasikan melalui tuas oleh pengemudi untuk mengubah mode FWD menjadi mode AWD sambil melaju. Perkembangan berikutnya, SAWD generasi kedua dengan sistem Full-Time AWD mulai digunakan pada akhir tahun 1980 hingga awal 1990-an. Evolusi terbaru Subaru AWD adalah kehadiran fitur Multi-mode Driver Control Centre Differential AWD.
Subaru di Indonesia
Kiprah Subaru di Indonesia dimulai pada tahun 1972 melalui PT Insan Apollo yang memasukkan model Subaru Leone sedan 1400 DL, Coupe 1600 GSR, Subaru Rex dan pick-up mini bermesin 550 cc. Karena satu dan lain hal, PT Insan Apollo berhenti beroperasi pada tahun 1977. Setelah vakum cukup lama, Subaru kembali dipasarkan di Indonesia oleh PT General Motors Indonesia (GMI) pada kurun waktu 1999-2004 dengan model Subaru Impreza 2.0 WRX dan Subaru Forester.
Peluncuran Subaru 1000 pada tahun 1966
Selepas GMI, keagenan Subaru mulai tahun 2011 dipegang oleh PT Motor Image Indonesia (MII) selaku anak perusahaan Tan Chong International Limited. Untuk pasar Indonesia, MII memasarkan Subaru Impreza, Forester, R1, R2, Outback, dan Exiga. Karena permasalahan hukum, keagenan Subaru oleh MII berhenti pada tahun 2015.
Berganti-ganti kepemilikan merek sejak tahun 1972
Memasuki tahun 2021, Subaru kembali ke Indonesia melalui Agen Pemegang Merek (APM) PT Plaza Auto Mega (Plaza Subaru). Menurut Arie Christopher Setiadharma selaku Chief Operations Officer Plaza Subaru, saat ini pihaknya memfokuskan layanan servis lebih dahulu dan kemudian pada akhir tahun 2021 merilis produk-produk terbaru.
>>> Subaru Comeback ke Indonesia, Luncurkan Mobil Baru di Akhir Tahun