Mulai 2021 mendatang, tiap-tiap pabrikan di Eropa harus memenuhi maksimal emisi rata-rata 95 g/km Emisi CO2. Sementara itu, Suzuki Jimny generasi keempat memiliki kadar emisi yang jauh di atas ketentuan.
Memakai mesin K14B, generasi terbaru Suzuki Jimny menghasilkan emisi 154 g/km CO2 dengan transmisi manual, dan 170 g/km jika yang digunakan transmisi otomatis 4-percepatan. Maka, tak heran pihak Suzuki Eropa menghentikan pemasaran mobil yang cukup jadi fenomena dan laris manis tersebut.
Mesin K15B milik Suzuki Jimny berada jauh di atas standar emisi Eropa
>>> Bagaimana impresi berkendara Suzuki Jimny? Simak artikel berikut ini
Kabar berhentinya penjualan Jimny di Eropa tentu memberikan angin segar bagi pasar lain, karena penjualan Suzuki Jimny di berbagai belahan dunia juga laris manis, dan akan mempengaruhi kuota Suzuki Jimny di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Dengan berkurangnya pasar distribusi Jimny, besar kemungkinan kuota Suzuki Jimny untuk pasar Indonesia akan bertambah. Sebagai catatan, saat ini PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) hanya mendapatkan jatah 40-50 Jimny tiap bulan untuk pasar Indonesia. Namun, hal tersebut langsung dimentahkan pihak APM Suzuki di Indonesia. Tentu salah satunya karena perbedaan spesifikasi antara Jimny pasar Eropa dengan Indonesia.
Saat ini, Indonesia hanya kebagian kuota Suzuki Jimny 40-50 unit per bulan
>>> Profil Suzuki Jimny 2019: Generasi Keempat Muncul Setelah Penantian Panjang 20 Tahun
"Karena ada perubahan regulasi dari di atas seratus jadi di bawah seratus kan. Kemudian kan banyak yang nanya kira-kira ngefek ke Indonesia. Ya belum tentu juga karena spesifikasinya sama fiturnya nggak sama. Nah sekarang kita juga masih tunggu bagaimana arahan detail prinsipal di Europe tapi point-nya adalah kalau kami di Indonesia bisa bilang tidak ada dampaknya terhadap suplay ke kami, angkanya masih segitu aja," kata Head of Marketing 4W PT SIS, Donny Saputra beberapa waktu yang lalu di Jakarta.
Saat ini, produksi Suzuki Jimny masih dipusatkan di pabrik Suzuki di daerah Kosai, Shizuoka, Jepang untuk kebutuhan pasar global. Maka tak mengherankan bahwa tiap-tiap pasar hanya mendapatkan kuota yang sangat terbatas, termasuk Indonesia. Lalu, apa berhentinya distribusi Jimny menuju pasar Eropa akan mempengaruhi kuota Suzuki Jimny di Indonesia? Tidak juga, mengingat jatah tersebut tentu akan dibagikan sesuai dengan pemesanan Jimny secara global.
Apakah Indonesia akan mendapatkan tambahan kuota Jimny? Menarik untuk ditunggu
"Secara logika sederhana kan switching, tapi tak semudah itu. Jadi secara spesifikasi dan sebagainya tidak boleh dialihkan kalau baramgnya sudah jadi. Kalau (pun) barang belum jadi juga yang pengen nggak hanya kita, pasti rebutan," tukasnya.
>>> Berita otomotif terbaru dan terlengkap ada di Cintamobil.com