Indonesia sedang menyongsong era elektrifikasi, hal ini terlihat dengan banyaknya mobil listrik tenaga baterai yang muncul selama dua tahun terakhir. Mulai dari line-up Tesla (Model 3, X, S), BMW i3s, Hyundai Ioniq, sampai duo Nissan Leaf dan Note e-Power. Belum lagi Toyota yang sudah menghadirkan varian hybrid dari beberapa modelnya seperti Camry, Corolla, CH-R, Prius, ataupun Alphard.
Dibandingkan pabrikan di atas, Mazda seolah terlihat adem ayem menanggapi elektrifikasi dengan belum membocorkan rencana hadirnya line-up mobil listrik ataupun hybrid mereka ke pasar di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Mazda MX-30 menjadi langkah awal Mazda memasuki era elektrifikasi
>>> Debut mobil listrik, simak berita peluncuran Mazda MX-30 di sini
Namun, secercah harapan hadir dengan meluncurnya mobil listrik Mazda MX-30 di Tokyo Motor Show 2019, yang menandai awal era elektrifikasi Mazda. Adapun mobil listrik bertenaga baterai yang memakai basis Mazda CX-30 itu baru akan dijual di pasar Jepang mulai paruh kedua 2020.
Berbicara soal peluang datangnya Mazda MX-30 ke Indonesia, dan meramaikan pasar mobil EV, PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) selaku APM Mazda di Indonesia, masih menunggu prinsipal Mazda Jepang. Hal tersebut diungkapkan oleh Managing Director PT EMI, Ricky Thio. Tidak hanya EV, Ricky juga menambahkan pihaknya bisa mendatangkan mobil Mazda dengan teknologi hybrid Skyactiv-X ke Indonesia dengan persetujuan Mazda pusat.
Mazda juga punya teknologi mild hybrid Skyactiv-X
>>> Temukan pilihan mobil bekas berkualitas di sini
"Pasti (ada kemungkinan membawa mobil listrik ke Indonesia-red). Secara global kita sudah ada contoh di Tokyo Motor Show, kita ada Mazda MX-30, jadi kita bergerak dan kita juga sudah bersiap-siap," jelas Ricky, saat peluncuran Mazda CX-30 di Jakarta, Selasa (28/1/2020).
>>> Simak berita teranyar seputar pasar mobil di sini
"Mazda hybrid di Jepang sebenarnya kita ada. Untuk indonesia kita tidak tinggal diam. Kita menunggu arahan dari prinsipal juga, kalau indonesia siap kita pasti bakal melakukan yang terbaik, sehingga kita bisa menghadirkan kendaraan yang diinginkan di Indonesia.”
Lebih dari sekedar insentif pajak, infrastruktur dan baterai juga harus dipertimbangkan ketika membawa mobil EV ke Indonesia
Ricky menambahkan untuk menghadirkan mobil listrik seperti Mazda MX-30 ke Indonesia tidak hanya soal persetujuan prinsipal saja. Menurutnya, fasilitas yang menunjang ekosistem kendaraan listrik juga harus dipersiapkan agar dapat berjalan dengan baik.
“Kita musti lihat bukan cuma sisi (insentif) pajaknya, tapi juga sisi infrastruktur, lalu sisi baterainya, lalu juga kesiapan colokannya misalnya. Kita make sure (memastikan) dahulu supaya semuanya siap. Pajak itu satu sisi, tapi juga ada sisi-sisi lain,” tutup Ricky.
>>> Berita otomotif terlengkap dan terbaru ada di Cintamobil.com