Pemerataan energi hingga pelosok dilakukan serius oleh Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan. Di akhir Desember 2020 Pertamina MOR IV menuntaskan pekerjaannya mendirikan 14 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah 3T (Terluar, Terdepan, dan Terjauh) Kalimantan.
Adalah SPBU 3T ke 14 di Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara yang dioperasikan perdana pada Kamis, 9 Desember 2020 pekan lalu. Dengan beroperasinya SPBU tersebut warga Tanjung Palas Utara dan sekitarnya bisa mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan harga dan kualitas sama seperti SPBU yang lain.
14 SPBU di Wilayah 3T Kalimantan
Dalam keterangan resminya, (16/12/2020) disebutkan, dengan penambahan 14 SPBU tahun ini, Pertamina kini memiliki 49 SPBU di seluruh Wilayah 3T Kalimantan. Adapun untuk 14 SPBU yang dibangun tahun ini tersebar di 4 provinsi, yaitu Kalimantan Barat (6 titik), Kalimantan Selatan (2 titik), Kalimantan Timur (1 titik), dan Kalimantan Utara (5 titik).
6 SPBU di Kalimantan Barat
- Kecamatan Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara
- Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas
- Kecamatan Sungai Melayu Rayak, Kabupaten Ketapang
- Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak
- Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Sintang
- Kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi
2 SPBU di Kalimantan Selatan
- Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan
- Kecamatan Simpur, Kabupaten Hulu Sungai Selatan
1 SPBU di Kalimantan Timur
- Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu.
>>> Ini 4 Program Utama Pertamina untuk Perluasan Layanan Energi
Peresmian SPBU 3T di Long Pahangai, Mahakam Ulu, Kalimantan Timur
5 SPBU di Kalimantan Utara
- Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan
- Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan
- Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan
- Kecamatan Mentarang Hulu, Kabupaten Malinau
- Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan
Tantangan SPBU 3T
Tidak seperti SPBU daerah perkotaan yang lebih mudah didirikan, mendirikan SPBU di Wilayah 3T Kalimantan memiliki banyak tantangan. Hal ini tak lepas dari lokasinya yang berada jauh dari pusat kota, keterbatasan sarana infrastruktur jalan hingga cuaca ekstrem. Ini pula yang menjadikan harga BBM sebelum adanya SPBU sangat mahal. Namun, dengan beroperasinya SPBU 3T kebutuhan energi masyarakat lebih mudah terpenuhi.
“Kini masyarakat dapat menikmati BBM dengan harga yang sama yaitu biosolar Rp 5.150 per liter dan premium Rp 6.450 per liter. Sebelumnya, masyarakat mendapatkan harga BBM dari pengecer sekitar Rp 10.000-25.000 per liter,” kata Executive General Manager Regional Kalimantan Freddy Anwar seperti dirilis Pertamina.
>>> Mengenal Perbedaan Bahan Bakar Pertamax dan Pertalite
Masyarakat lebih mudah mendapatkan BBM dengan harga terjangkau
>>> Berita otomotif terbaru dan terlengkap ada di Cintamobil.com