Ditlantas Polda Metro Jaya mencatat mobilitas masyarakat mengalami peningkatan sejak diberlakukan PPKM level 4 sebagai perpanjangan PPKM darurat. Peningkatan mobilitas terjadi karena sebagian sektor non-esensial dan non-kritikal dibuka kembali di masa PPKM level 4 ini.
>>> Mobil Listrik Nissan Leaf Sudah Bisa Dipesan, Siapkan DP Rp 130 Juta!
Polisi tengah berjaga selama PPKM Level 4
Terjadi Peningkatan Mobilitas
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo, Kamis (28/7/2021) seperti dikutip dari NTMC Polri mengatakan bahwa selama tiga hari terakhir terjadi peningkatan mobilitas. Selain di jalan arteri peningkatan juga terjadi di gerbang TOL menuju Jakarta.
“Tiga hari terakhir ini terjadi peningkatan mobilitas oleh masyarakat,” kata Sambodo.
Selain di jalan arteri, peningkatan mobilitas masyarakat juga terpantau terjadi di 3 gerbang utama menuju Jakarta. Volume lalin di 3 gerbang tol ke Jakarta mengalami peningkatan hingga 30 persen selama 3 hari terakhir ini.
“Kalau dihitung dari volume arus lalu lintas dari tiga gerbang tol utama yang menuju Jakarta, yaitu Cililitan, Tomang dan Halim bahkan terjadi peningkatan sampai dengan 30% dibandingkan dengan minggu sebelumnya,” ungkapnya.
>>> Melirik Tren Pasar Mobil Bekas Selama PPKM Level 4
Salah satu penyebabnya usaha non-esensial dan non-kritikal sudah diperbolehkan dibuka kembali
Penyebab Mobilitas Meningkat
Sambodo menuturkan penyebab mobilitas masyarakat meningkat selama 3 hari terakhir sejak PPKM level 4 diberlakukan ini lantaran sebagian usaha non-esensial dan non-kritikal sudah diperbolehkan dibuka kembali.
“Mungkin hal ini memang (karena) di PPKM level 4 yang terakhir ini kan ada ketentuan bahwa bengkel, barber shop, laundry itu sudah mulai buka. Pekerja-pekerjanya berarti sudah melaksanakan mobilitas,” terangnya.
Lebih lanjut Dirlantas mengungkapkan selama PPKM level 4 ini berlaku, pemeriksaan STRP di titik-titik penyekatan masih diberlakukan. Namun sudah tidak ada lagi antrian di titik penyekatan.
“Masih kita berlakukan. Petugasnya sama yang melintasnya sama setiap hari ketemu jadi kan dia pasti hapallah ini orang punya STRP apa enggak, sehingga terlihat seperti longgar padahal memang dari jauh dia sudah punya STRP sudah menunjukkan dan sudah ketemu,” sambungnya.
“Yang kedua ojol kan tidak kita periksa lagi cukup dengan identifikasinya, sehingga memang di beberapa titik penyekatan sudah tidak lagi terjadi antrian walaupun volumenya tetap ada,” tandasnya.
>>> Mobil Futuristik Toyota LQ Unjuk Gigi di Olimpiade Tokyo 2020