Ini Sejarah Evolusi Perkembangan Roda Kemudi Peugeot

06/06/2020

Pasar mobil

3 menit

Share this post:
Ini Sejarah Evolusi Perkembangan Roda Kemudi Peugeot
Siapa sangka bahwa roda kemudi Peugeot yang kini sangatlah mutakhir, dulunya memiliki sejarah yang cukup sederhana. Lalu bagaimanakah kisah perjalanannya?

Sepanjang sejarah kendaraan, roda kemudi menjadi bagian vital dari kendaraan. Setir mobil sendiri terus berevolusi mengikuti perkembangan baik dari bentuk maupun fungsinya. Bila semula setir mobil hanya berfungsi sebagai kontrol arah kendaraan hingga kini disematkannya berbagai fungsi lain seperti tombol klakson, kontrol audio, airbag, cruise control, dan lainnya. 

>>> Persiapan Berkendara Aman Bersama Keluarga di Era New Normal

Gambar menunjukan Setir mobil pertama

Tampilan setir pada zaman dahulu kala

Sejarah Roda Kemudi

Roda kemudi pertama muncul pada tahun 1894 di mobil bertenaga 4 tenaga kuda, Panhard buatan Alfred Vacheron. Umumnya, pada zaman ini, mobil lain masih menggunakan batang pengatur arah. Mengikuti lomba balap Paris-Rouen, tidak hanya dikenal sebagai balap semata namun juga ajang publikasi teknologi kendaraan yang diikuti lebih dari 100 mobil. 

Memang pada ajang tersebut, Panhard menempati posisi juara keempat namun publikasi mengenai inovasi setir menjadi tersebar luas. Pelan tapi pasti, penggunaan setir mobil mulai menggantikan batang pengatur arah sebagai alat untuk mengendalikan arah roda. 

>>> Masa Transisi Jakarta Jadi Asa untuk Pulihkan Penjualan Mobil Baru

Peugeot langsung merespons. Peugeot mulai menerapkan sistem roda kemudi pertama pada Peugeot Type 36 di tahun 1901, dilengkapi dua buah inovasi yaitu setir dan kap mesin yang merupakan hal baru pada masanya.

Pada awal 1990, penggunaan airbag dan power steering pada setir semakin umum. Hal ini mengubah paradigma dari setir yang semula hanya memiliki fungsi untuk bermanuver kendaraan, menjadi lebih multifungsi. 

>>> Bedah Keunggulan dan Kelemahan Toyota New Agya Facelift 2020

Gambar menunjukan Setir mobil peugeot saat ini

Tampilan setir kemudi modern hasil inovasi Peugeot saat ini

Inovasi Roda Kemudi

Berbagai inovasi terhadap setir pun semakin marak dilakukan. Mulai dari perubahan bahan dasar, bahan pembungkus, bentuk, dan juga penyematan berbagai teknologi dan fungsi pada setir itu sendiri.

Ajang perlombaan balap juga memiliki peran penting dalam perkembangan inovasi bentuk dan fungsi dari setir mobil. Pada mobil balap Peugeot 908, seluruh kontrol kendaraan disematkan pada sistem roda kemudinya. Kemudian inovasi ini diadopsi pada roda kemudi Peugeot harian terkini, dengan menyematkan berbagai teknologi dan fungsi. 

Hingga pada tahun 2012, Peugeot 208 memperkenalkan inovasi besar pada posisi pengemudi dengan meluncurkan PEUGEOT i-Cockpit®. Inovasi tersebut tidak lepas dari setir mobil yang didesain sedemikian rupa sehingga menjadi sangat kompak dan ergonomis. Didesain ulang untuk memberikan genggaman yang semakin baik. Tidak hanya itu, desain ini  memberikan sang pengemudi pandangan yang lebih jelas terhadap instrumen kendaraan serta jarak pandang jalan.

>>> Latih Kebiasaan-Kebiasaan Ini Supaya Siap Hadapi New Normal

PEUGEOT i-Cockpit® sampai kini terus berevolusi dan menjadi basis standar pada generasi model-model Peugeot setelahnya. Sampai kini, lebih dari 6 juta pengendara yang telah memiliki dan menggunakan Peugeot berteknologi i-Cockpit® di seluruh dunia. Teknologi yang sangat unik di dunia otomotif dan telah menjadi DNA Brand Peugeot. Bahkan konsep ini juga dihadirkan pada mobil konsep terbaru, Peugeot e-Legend.

Ini merupakan salah satu bagian dari ambisi sederhana Peugeot yaitu memberikan respon akurat dengan desain interior stylish dan berteknologi tinggi juga sangat aman bagi para pengendaranya. Peugeot 3008 SUV & 5008 SUV yang dijual di Indonesia juga telah mengadopsi teknologi setir mobil sangat canggih ini.

>>> Tips perawatan mobil lainnya dapat Anda lihat di sini

Rahmat menjadi jurnalis otomotif media daring sejak 2014 silam. Tercatat Rahmat bergabung dengan tim redaksi Cintamobil.com sejak 2019 hingga saat ini.  Lulusan jurusan Sastra Indonesia ini sejak awal kuliah memang bercita-cita menjadi seorang jurnalis. Sebelum berkiprah di media yan
 
back to top