Sejarah Nissan Z, Sportscar Ikonik Dari Negeri Matahari Terbit

07/06/2020

Pasar mobil

10 menit

Share this post:
Sejarah Nissan Z, Sportscar Ikonik Dari Negeri Matahari Terbit
Nissan tengah menyiapkan generasi terbaru sportscar Z yang akan hadir tahun 2021. Sportscar tersebut akan melanjutkan sejarah Nissan Z yang sudah melegenda selama lebih dari 50 tahun, bagaimana kisahnya?

Sejak diperkenalkan untuk pertama kalinya pada 22 Oktober 1969, Nissan Z berkembang menjadi salah satu sportscar paling ikonik dengan enam generasi dari 240Z sampai 370Z.

>>> Simak sejarah Nissan GT-R dalam infografik berikut ini

Saat ini, Nissan Z generasi terbaru tengah disiapkan. Bahkan, sportscar itu sudah nongol di teaser mobil baru Nissan yang akan hadir tahun 2021. Tapi kali ini kita tidak akan membahas soal mobil yang rumornya diberi nama 400Z, melainkan kita akan membahas soal sejarah Nissan Z. Bagaimana jelasnya? Baca terus artikel ini sampai habis ya.

Hit and Miss

Meski Nissan Z baru diperkenalkan di penghujung dekade 1960-an, sebenarnya sejarah sportscar satu ini bisa ditelusuri dari akhir tahun 1950-an, di mana Datsun Sports menjadi sportscar pertama dari Nissan, yang berbentuk roadster.

Nissan Fairlady Roadster keluaran tahun 1966

Sebelum Nissan Z, Datsun Fairlady jadi sportscar yang cukup populer di eranya

Berbekal Datsun Sports meraih kesuksesan di Amerika berkat model 1500, 1600, dan 2000, Nissan ingin menciptakan sportscar lainnya. Mereka berkolaborasi dengan Yamaha yang menghasilkan prototype YX-30 tahun 1961.

Toyota 2000GT, yang lahir dari gagalnya kerja sama Yamaha-Nissan

Toyota 2000GT, mobil yang lahir dari gagalnya kerja sama Nissan dan Yamaha

Namun, Nissan merasa mesin Dual-Overhead Camshaft (DOHC) buatan Yamaha tidak memenuhi ekspektasi. Alhasil, proyek tersebut dibatalkan tahun 1964. Pada akhirnya, proyek ini tuntas bersama Toyota dengan hasil 2000GT yang sangat ikonik yang debut tahun 1965.

Oiya, mungkin beberapa dari kita penasaran kenapa Sportscar Nissan Z mendapatkan nama Fairlady. Nama tersebut diambil dari sebuah opera musikal Broadway berjudul “My Fair Lady” yang ngetren di Amerika pada awal 1960-an, yang jadi favorit Presiden Nissan kala itu, Katsuji Kawamata.

Lahirnya sebuah legenda

Setelah proyek bersama Yamaha gagal, Nissan masih melanjutkan R&D sportscar untuk melanjutkan kesuksesan Fairlady. Namun bedanya, kali ini model yang akan dibuat adalah sebuah Coupe, yang sedang booming dengan hadirnya Muscle Car seperti Ford Mustang atau Chevrolet Camaro, Jaguar Type E, atau bahkan Aston Martin DB yang punya harga cukup mahal.

Nissan Fairlady 240Z keluaran 1969 warna kuning

Nissan 240Z memiliki desain yang ikonik dan everlasting

Dan pada tahun 1969, hadirlah Datsun 240Z yang merupakan founding father serta basis dari Nissan Z generasi berikutnya. Dengan bonnet yang panjang dan bagian belakang ala fastback, sepintas 240Z tampak seperti Jaguar E-Type yang terlihat lebih agresif.

Untuk pasar Amerika Serikat dan global, Datsun 240Z memakai mesin 2.400cc SOHC yang menghasilkan tenaga 151 HP, yang disalurkan oleh transmisi manual ke roda belakang. Performa ini cukup untuk akselerasi 0-100 dalam waktu 7,8 detik.

Punya desain yang sangat cantik dan performa yang sangat mumpuni, Datsun 240Z terjual lebih dari 16.215 unit di Amerika Serikat pada 1970, yang merupakan tahun debut. Satu tahun berselang, angkanya naik menjadi 33.684 unit dan naik lagi jadi 45.588 unit pada 1972, dan 46.282 unit pada tahun 1973.

Datsun 260Z keluaran 1974

Tahun 1974, Nissan Z generasi pertama membesar dengan kapasitas mesin lebih besar

Tahun 1974, Nissan menghadirkan facelift untuk Z generasi pertama. Namun, ubahan yang didapat cukup signifikan, mesinnya naik dari 2.4 L jadi 2.6 L dengan tenaga 162 HP, namun berbagai ubahan di beberapa bagian untuk menekan kadar emisi mobil membuat tenaga mesin berkurang jadi 139 HP.

Format mobil juga berubah, dari yang sebelumnya 2-seater menjadi 2+2, tentu dengan wheelbase yang bertambah dari 2.305 mm jadi 2.604 mm. Namun, model yang disebut 260Z juga hadir dalam bentuk 2-seater.

Satu tahun berselang, hadir 280Z dengan mesin inline-6 2.8L yang menghasilkan tenaga 170 HP, namun dipangkas menjadi 149 HP untuk alasan yang sama seperti 260Z.  Angka penjualan juga masih cukup tinggi dengan 70.000 unit terjual sepanjang tahun 1977, namun produksi generasi pertama berhenti tahun 1978, digantikan oleh Datsun 280ZX.

Reputasi Nissan Z generasi cuku mentereng dengan di ajang balap, khususnya di ajang Sports Car Club of America (SCCA). Dan bersama dengan Datsun 510, Nissan Z generasi pertama menjadi awal dari invasi mobil performa tinggi asal Jepang di Amerika.

Transisi menuju era modern

Menyusul kesuksesan dari Nissan Z generasi pertama, Nissan menyiapkan 280ZX yang disiapkan untuk tahun 1980. Kala itu, orang-orang mencari mobil yang mencerminkan kemewahan dan aura futuristik. Alhasil, Nissan Z generasi kedua berubah menjadi sebuah coupe yang nyaman, mewah, dan futuristik, meninggalkan aura fun-to drive yang melekat di 240Z.

Sepintas 280ZX tampak identik dengan 280Z, namun di dalam cangkang bodynya tidak demikian. Mulai dari interior yang kini memakai material velour yang jauh lebih mewah, sampai suspensi belakang Chapman strut digantik semi-trailing arms yang lebih fokus ke kenyamanan dibandingkan kesenangan berkendara.

Datsun 280ZX keluaran 1979

Nissan Z generasi kedua mengutamakan kenyamanan dan desain futuristik

Satu-satunya elemen yang dipertahankan dari 280Z adalah powertrain, di mana mesin inline-6 2.800cc dipertahankan dengan transmisi lima kecepatan. Namun, dengan kombinasi mobil yang makin berat dan power mesin diturunkan menjadi 135 HP, akselerasi mobil dari 0-100 km/jam melambat secara signifikan jadi 11 detik.

Syukurnya, tahun 1981 Datsun 280ZX hadir dengan tambahan turbo yang membuat tenaga mesin naik signifikan jadi 180 HP. Alhasil, performa mobil kini berada di level yang sama seperti 240Z dengan akselerasi 0-100 km/jam dalam waktu 7 detik-an.

Poster untuk Datsun 280ZX Turbo

Untungnya, 280ZX turbo hadir dengan performa yang setara dengan 240Z

Datsun 280ZX mendapatkan pujian untuk kemewahan dan kenyamanan berkendaranya, namun di sisi lain juga dikritik karena feeling berkendara dan performa yang sangat payah jika dibandingkan pendahulunya.

Namun tetap saja, Nissan Z generasi kedua cukup diterima di pasar dengan 86.007 unit ketika debut tahun 1979, angka ini bahkan tidak bisa dikalahkan generasi penerusnya. Model ini hanya bertahan sampai 1983, Nissan juga ‘mematikan’ brand Datsun tahun 1985, yang berarti Z Generasi berikutnya akan dijual dengan nama Nissan.

Nissan 300ZX Turbo keluaran tahun 1985

Meski mendapatkan improvement, tetap saja rasa berkendara 300ZX Z31 tidak sesporty 240Z

Tahun 1984, 300ZX Z31 diperkenalkan sebagai Nissan Z generasi ketiga menggantikan 280ZX. Kembali hadir dalam format 2-seater dan 2+2, 300ZX, menggunakan platform sasis yang sama seperti pendahulunya, namun dengan beberapa improvement yang meningkatkan karakter mengemudi mobil.

Tetap saja, improvement tersebut tidak membuat 300ZX sebaik 240Z, dan dinilai masih terasa seperti mobil Grand Tourer, bukan sportscar. Namun performa mobil ini sama sekali tidak pelan, berbekal mesin 3.000cc V6 turbo dengan tenaga 200 HP, akselerasi 0-100 km/jam bisa ditempuh dalam waktu 7,3 detik.

Mobil balap Nissan 280ZX SCCA Trans-Am balapan di Daytona dengan pengemudi Paul Newman tahun 1982

Mobil balap 280ZX dan 300ZX Z31 cukup ikonik di tahun 1980-an

Meski mobil di kedua generasi ini tidak semenarik generasi pertama, tetap saja Nissan 280ZX dan 300ZX Z31 punya reputasi yang mentereng di ajang balap, khususnya di SCCA Trans-Am bersama aktor sekaligus pembalap, Paul Newman.

Standar baru Sportscar modern

Persaingan sportscar Jepang mulai memanas dengan hadirnya Toyota Celica Supra dan Mazda RX7. Untuk tetap kompetitif di pasar yang cukup kompetitif di Amerika, Nissan Z generasi terbaru akan hadir tahun 1989, dengan desain dibuat oleh Isao Sono dan Toshio Yamashita.

>>> Temukan berbagai pilihan mobil baru dan bekas berkualitas di Cintamobil.com

Rendah, lebar, dan modern, tiga kata ini cukup mewakilkan 300ZX Z32 yang menghadirkan standar baru untuk sebuah sportscar. Didesain dengan Supercomputer Cray-II menggunakan software CAD, sportscar satu ini merupakan improvement besar-besaran dari generasi pendahulunya.

Nissan 300ZX Z32 tahun 1990

Nissan 300ZX generasi Z32 hadir dengan desain dan teknologi yang lebih modern

Secara body, Nissan Z generasi keempat lebih lebar dan terlihat modern dengan desain membulat khas mobil modern di eranya. Suspensinya jauh lebih canggih, apalagi dengan tambahan High Capacity Actively Controlled Steering (HICAS), yang memberikan kemampuan rear-wheel steering yang membuat mobil lebih lincah saat bermanuver.

Nissan 300ZX Z32 masih mempertahankan 3.000cc enam silinder V6, yang menghasilkan 222 HP tanpa turbo, lebih besar 17 HP dari model terdahulu yang sudah disematkan turbo.

Mesin V6 3.0L twin-turbo yang dipakai di Nissan 300ZX Z32

Mesin twin-turbo 300ZX Z32 menghasilkan tenaga 300 HP

Namun, Nissan menyisipkan twin-turbo yang mendongkrak tenaga mesin sampai 300 HP, angka yang sangat impresif untuk sportscar tahun 1990-an. Performa ini bisa melesatkan mobil dari 0-100 km/jam dalam waktu sekitar 5 detik, dengan top speed dibatasi di 250 km/jam.

Sama seperti varian terdahulu, Nissan 300ZX hadir dengan varian 2+2, dan untuk pertama kalinya model convertible juga hadir dengan model targa top, namun hadir juga varian hardtop (disebut slicktop) dengan jumlah yang sangat terbatas.

Dan sama seperti nasib kebanyakan sportscar Jepang era itu, tren di pertengahan tahun 90-an yang mengarah ke SUV membuat Nissan 300ZX Z32 berhenti dijual di Amerika tahun 1996, dengan pasar lain masih dijual sampai tahun 2000. Total, Nissan Z generasi keempat terjual sebanyak 164.170 unit selama 11 tahun penjualan.

Nissan 300ZX Z32 yang mendominasi balap IMSA musim 1994

Nissan 300ZX Z32 memenangi Daytona 24 jam dan Le Mans 24 jam tahun 1994

Memasuki tahun 1990-an, Nissan 300ZX Z32 mendominasi ajang balap IMSA di kelas GTS, khususnya dengan masing-masing dua gelar juara pembalap dan pabrikan IMSA GTS dalam kurun 1990-1995. Puncaknya pada tahun 1994, di mana 300ZX Z32 meraih kemenangan kelas GTS di Daytona 24 jam dan Le Mans 24 jam.

Back to The Z

Setelah 300ZX Z32 berhenti dijual di Amerika antara 1997-2002, Nissan menjaga hype Nissan Z dengan menghadirkan beberapa hal, mulai dari program restorasi 240Z sampai kemunculan 240Z concept di North American Motor Show 1999, yang mendapatkan respon positif.

Di saat bersamaan, Nissan sedang berada dalam krisis finansial, dengan 44,4% sahamnya dibeli oleh Renault yang menunjuk Carlos Ghosn sebagai CEO. Salah satu strategi penting Ghosn adalah dengan menghadirkan Nissan Z generasi terbaru sebagai model yang menguntungkan.

>>> Simak sejarah mobil lain yang tak kalah menariknya di sini

Berdasarkan respon positif, dan juga titah sang CEO baru, Nissan 350Z Z33 akhirnya resmi diperkenalkan pada Juli 2002 di Jepang, dengan pasar Amerika kebagian satu bulan setelahnya. Dalam produksinya, Nissan menerapkan sharing platform dan komponen dalam produksi 350Z. Sebagai contoh, platform FM yang dipakai berbagi dengan Infiniti G35, sementara mesin V6 3.500cc berkode VQ hadir di Skyline dan SUV Pathfinder.

Nissan 350Z yang debut tahun 2003

Nissan 350Z jadi andalan memasuki millenium baru

Maka, tak heran jika Nissan 350Z bisa dibanderol mulai $26.000 (setara Rp 364 juta) saja, dan dijual dalam lima varian berbeda : Base, Enthusiast, Performance, Touring, Grand Touring, Track dan NISMO.

Soal performa, mobil ini juga terhitung impresif. Tanpa bantuan turbo, mesin VQ35DE yang dipakai 350Z keluaran 2003 menghasilkan 287 HP dengan torsi 371 Nm. Angka ini terus naik sampai menyentuh 306 HP dengan torsi 363 Nm.

Dan untuk pertama kalinya sejak 240Z, Nissan 350Z cuma hadir dalam format two seater, dengan model convertible diperkenalkan tahun 2003. Model ini bertahan sampai 2009, dengan 370Z sebagai suksesor. Meski sepintas terlihat sama, kedua mobil punya dimensi dan material penyusun body berbeda.

Tampilan depan Nissan 370Z keluaran 2009

Meski terlihat sama, 350Z dan 370Z punya dimensi serta bobot yang berbeda

Nissan 370Z lebih pendek 69 mm, lebih rendah 7,6 mm, dan wheelbase yang menyusut sampai 100 mm. Bukan hanya itu, sebagain besar panel body termasuk pintu, pillar-A, dan pintu bagasi, dibuat dengan alumunium untuk memangkas bobot mobil.

Dikombinasikan dengan mesin baru V6 3.7L VQ37VHR yang menghasilkan tenaga 330 HP dan torsi 365 Nm, atau 350 HP / 374 Nm untuk varian NISMO, Nissan 370Z dapat melesat dari 0-100 km/jam dalam waktu 4,7 detik.

Tahun 2012, Nissan 370Z mendapatkan berbagai update yang didominasi oleh ubahan eksterior mulai dari fascia depan, desain pelek 18 inci baru, dan pilihan warna baru, Magma Red dan Midnight Blue.

Di kedua generas ini, popularitas Nissan Z semakin terkerek dengan cameo di The Fast and Furious: Tokyo Drift, di mana sebuah 350Z abu-abu dipakai oleh tokoh antagonis utama, Takahasi “Drift King.”

Nissan 370Z yang digunakan oleh drifter Chris Forsberg

Nissan 370Z juga menjadi salah satu mobil favorit para drifter

Dan seperti generasi sebelumnya, Nissan Z generasi 350Z dan 370Z juga eksis di berbagai ajang balap. Mulai dari SCCA, Grand-AM, Super GT, sampai kejuaraan drifting seperti D1 Grand Prix dan Formula D.

Menanti generasi terbaru

Setelah 10 tahun jadi salah satu line-up andalan Nissan 370Z butuh suksesor, terlebih setelah rival utamanya, Toyota Supra, baru saja memperkenalkan generasi A90 yang berbasis BMW Z4. Kehadiran Nissan Z generasi ketujuh sendiri sudah dikonfirmasi Nissan, dan sosoknya masuk dalam teaser line-up baru yang akan hadir dalam waktu dekat, kemungkinan 2021.

Teaser Nissan 400ZX yang launching tahun 2021

Sosok Nissan Z generasi terbaru yang dirumorkan launching tahun 2021

Soal desain, Nissan mengatakan Z terbarunya akan memakai konsep retro. Hal ini dikonfirmasi dari siluet yang beredar di teaser, desain kap mesin yang sangat panjang dengan model belakang fastback terlihat sangat identik dengan 240Z.

Soal performa, tampaknya mobil yang akan diberi nama 400Z itu akan memakai mesin V6 3.0L twin-turbo VR30DTT yang dipakai di Infiniti Q50, tenaga yang dihasilkan sekitar 400 HP dan torsi 475 Nm.

>>> Berita terbaru seputar otomotif dari dalam dan luar negeri bisa dibaca di Cintamobil.com

Bergabung di Cintamobil sejak 2019, Derry adalah seorang penyuka kecepatan tulen. Pengalaman di salah satu situs motorsport global membuatnya khatam soal dunia balap. Masih mengejar gelar Sarjana, Derry juga sering memacu adernalin dengan go-kart.
 
back to top