Bukan hanya mengembangkan mobil nasional berbahan bakar bensin, ada banyak percobaan dari sejarah mobil listrik nasional yang dikembangkan oleh tangan-tangan asli anak bangsa. Beberapa model masih berupa prototipe, namun sebagian yang lain diklaim sudah bisa diproduksi. Lalu, apa saja mobil karya anak bangsa yang pernah dikembangkan di Indonesia?
1. Tucuxi
Dikenal juga dengan nama si Lumba-Lumba, adalah purwarupa mobil listrik yang didesain oleh Danet Suryatama, alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan University of Michigan. Pengembangannya dilakukan sejak tahun 2004 dan merupakan pesanan dari Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan kala itu.
Tucuxi dengan tampilan luar yang mirip Bugatti
Berbodi coupe dengan konfigurasi tempat duduk 2+2, Tucuxi menggunakan motor listrik dari baterai Lithium Iron Phosphate (LiFEPO4) atau Nano Lithium berkekuatan 270 PS. Baterai bisa terisi penuh melalui pengisian cepat dalam waktu 5 jam dan mampu menempuh jarak 321 kilometer. Setelah kecelakaan pada 2013, Elektrik Car, LLC akhirnya mengakhiri kerja sama dengan Menteri Negara BUMN karena menemukan peralatan rem telah diganti tanpa sepengetahuan pihak pengembang.
>>> Sejarah Mobil Nasional: 7 Kandidat Terbengkalai dan Tinggal Nama
2. Selo
Setelah Tucuxi, Dahlan Iskan pun menggagas mobil listrik sport generasi kedua yang dirancang oleh desainer Ricky Elson. Masih menggunakan bentuk coupe 2 pintu, pengembangannya dilakukan oleh tim Putra Petir. Nama Selo sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti ‘Batu’. Bersama mobil listrik lainnya berbodi minibus, sedan, dan bus, Selo dipersiapkan untuk dipamerkan pada KTT APEC di Bali Oktober 2013 silam.
Selo mampu berjalan hingga 220 km/jam
Ricky sendiri menyebutkan Selo mendapatkan motor listrik berdaya 130 kW dan mampu mencapai kecepatan tertinggi 220 km/jam. Tiga fitur utama Selo yang tak dimiliki Tucuxi yaitu rem mekanik, rem mesin, dan sistem regenerasi energi dari pengereman. Pada 2015, muncul kabar bahwa Selo akan menggandeng pihak Malaysia untuk pengembangannya, namun hingga kini masih belum ada laporan lanjutan mengenai pengembangannya.
3. V8 Vadi
Vehicle Autoelectric Drive Indonesia atau dikenal juga dengan nama V8 Vadi merupakan mobil listrik yang dikembangkan oleh Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung. Bekerja sama dengan perusahaan V8 Sound, mobil yang diluncurkan pada 15 November 2018 ini rencananya akan dijadikan sebagai mobil operasional TNI Angkatan Laut (AL).
V8 Vadi dipersiapkan sebagai kendaraan operasional TNI AL
Masih menjadi prototipe, Itenas dan 8 Sound merancang khusus mobil ini untuk kebutuhan operasional militer. Semua komponen bauta lokal kecuali motor dan baterai yang diimpor dari China. Kapasitas batra 72 mA mampu bertahan selama 6 jam dan melaju hingga 140 km/jam. Pihak Itenas sendiri menyebutkan bahwa aktu pengecasan hanya 2 jam.
4. Lowo Ireng
Sejarah mobil listrik nasional kembali bergulir setelah tim dari Pusat Unggulan Iptek Sistem Kontrol Otomotif (PUI-SKO) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkenalkan mobil berjenis sport dengan nama Lowo Ireng. Mobil ini pada awalnya merupakan mobil bermesin bensin, hingg versi ‘reborn’ dipamerkan pada 19 Juli 2019 lalu.
Sama seperti namanya, Lowo Ireng memiliki dominasi warna hitam yang sporty
Nama Lowo Ireng berarti ‘kelelawar hitam’ dalam bahasa Jawa. Dikembankan sejak tahun 2014, Lowo Ireng Reborn menggunakan motor bertenaga 200 kWh yang mampu mencapai 100-200 km/jam berkat bobot motor listrik yang ringan. Dengan daya 7.7 kilowatt, pengisian daya dari nol hingga penuh membutuhkan waktu 3-4 jam.
Banyak model yang seharusnya bisa dikembangkan dan diproduksi di dalam negeri. Namun hingga kini, masih belum ada laporan resmi tentang mobil listrik di atas untuk konsumen umum. Dengan semakin maraknya pemberitaan tentang mobil listrik, bukan tidak mungkin anak bangsa bisa menorehkan tonggak baru dalam sejarah mobil listrik nasional.
>>> Berita terbaru seputar otomotif dalam dan luar negeri bisa Anda dapatkan di sini