Sejarah BMW M: Satu Huruf Mendefinisikan Kekuatan

19/07/2020

Pasar mobil

10 menit

Share this post:
Sejarah BMW M: Satu Huruf Mendefinisikan Kekuatan
Para loyalis BMW mengamini satu hal, M adalah huruf terkuat di dunia. Yap, hal ini ada kaitannya dengan BMW M, divisi khusus yang dibentuk hampir 50 tahun lalu. Bagaimana sepak terjangnya? Simak kisahnya di Cintamobil.com.

Sesuai dengan tagline “Sheer Driving Pleasure”, BMW memiliki line-up kendaraan yang paling menggugah untuk dikendarai. Terlebih dengan line-up BMW M yang kesohor. 

>>> BMW Group Indonesia hadirkan X3 dan X4 Competition di Indonesia

Ya, saat ini kita mengenal BMW M sebagai line-up mobil performa dari Bavaria. Hampir semua mobil BMW diberi ‘kepribadian’ lebih garang, mulai dari sedan kompak 3-Series, sampai SUV macam BMW X3 dan X4 yang varian M Competitionnya belum lama rilis di Indonesia.

BMW M4 melakukan drifting

BMW dianggap sebagai mobil paling menggugah untuk dikendarai

Namun, sejarah BMW M lebih dari sekadar line-up mobil performa tinggi yang saat ini dijual. Mereka punya banyak cerita menarik selama lebih dari 48 tahun berdiri. Untuk lebih jelasnya, simak kisahnya di Cintamobil.com.

Berawal dari divisi balap

Awal 1970-an merupakan saat yang menarik bagi BMW AG, dewan direksi yang muda dan dinamis pimpinan Eberhard von Kuenheim mengambil beberapa kebijakan penting. Salah satunya pendirian divisi Motorsport BMW.

Mobil balap BMW 1800 TI

BMW sudah aktif di ajang balap sejak 1960-an

Semenjak 1960-an, model seperti BMW 1800 TI dan BMW 2000 TI, dan juga 02 Series cukup populer di berbagai ajang balap di seluruh dunia. Dan juga mesin balap Formula 2 BMW yang memulai debut di medio 1960-an, yang juga cukup sukses.

Popularitas BMW di ajang balap pun menanjak, dan mereka kesulitan memenuhi permintaan tim balap. Oleh karena itu, BMW AG mendirikan divisi khusus yang dinamakan BMW Motorsport GmbH pada Mei 1972. 

Divisi baru bentukan BMW itu beranggotakan 35 pegawai dipimpin oleh Jochen Neerpasch, eks pembalap pabrikan Porsche dan Manajer Divisi Balap Ford sebelum pindah ke Munich. Dalam waktu beberapa bulan, divisi baru itu punya fasilitas sendiri sebagai bengkel balap dan pabrik mesin balap di sekitar markas BMW di Munich dengan luas 8.000 meter persegi.

BMW 3.0 CSL, mobil balap pertama bikinan BMW M

3.0 CLS jadi model pertama yang dibuat divisi Motorsport BMW

BMW M tak butuh waktu lama untuk meracik maha karya pertamanya, BMW 3.0 CSL jadi mahakarya pertama divisi baru BMW, dan langsung unjuk gigi di European Touring Car Championship (ETCC) dengan enam gelar dalam kurun waktu 1973-1979, dan juga pemenang kelas TS 5.0 di Le Mans 24 Jam 1973.

Tidak hanya membuat mobil balap super kencang, Johen Neerspach juga memperhatikan kualitas para pembalapnya dengan melakukan pelatihan di St.Moritz. Para pembalap dibekali pelatihan teknis dan psikologi, dan pada 1977 pelatihan tersebut diberi nama BMW Driver Training, yang masih berjalan sampai saat ini.

BMW M1, jajaki Formula 1

Langkah selanjutnya, BMW menyiapkan sebuah mobil balap yang dibuat khusus untuk melawan Porsche dengan regulasi Group-4. Lahirlah M1 dan langsung meraih kesuksesan di Group-4 dengan bobot mobil 1.020 kg dan mesin inline-6 3.500 cc yang menghasilkan tenaga 470 HP dan torsi 390 Nm.

Sebagai bagian dari regulasi group-4, BMW membuat 400 unit versi produksi dari prototype M1. Oleh karena itu, BMW M1 juga jadi model pertama yang dijual oleh BMW M, yang dijual dalam kurun 1978-1981 dengan total hanya 453 unit yang dijual.

BMW M1 1978, mobil pertama yang dijual oleh BMW M

M1 jadi mobil jalanan pertama yang dijual BMW Motorsport GmbH tahun 1978

Tahun 1980, perubahan manajemen terjadi dengan Jochen Neerpasch digantikan oleh Dietter Stapper sebagai Racing Director. Stappert langsung menunjuk Paul Rosche, yang sudah terlibat dalam proyek mesin balap BMW sejak 1969, sebagai technical director. Rosche, langsung mengincar puncak tertinggi motorsport Formula 1, yang kala itu menggunakan mesin turbo non-hybrid.

Alih-alih membangun mesin dari awal, BMW menggunakan basis blok mesin M10, yang juga dipakai line-up BMW 3-Series E30 pre-facelift. Siapa tak kenal mobil ini, apalagi dengan cameo di film Catatan si Boy pertama yang diperankan Onky Alexander.

Komponen mesin F1 BMW M12-13

Siapa sangka mesin F1 1400-an HP memakai blok yang sama seperti mobilnya Mas Boy?

Terdengar konyol memang, tapi itu yang dilakukan Rosche dan timnya. Mereka memadukan blok mesin empat silinder kubikasi 1.499 cc dengan inovasi seperti teknologi empat katup per silinder dan turbocharger yang didevelop Digital Motor Electronics.

Meski jadi mesin dengan kapasitas paling mungil jika dibandingkan V6 turbo yang dipakai pabrikan lain seperti Ferrari, Renault, TAG-Porsche, dan Honda, performa M12/13 tidak main-main. Tahun 1983, performa mesin berada di kisaran 850 HP saat kualifikasi, dan 650 HP di mode balapan. Dan dianggap sebagai mesin dengan power-to weight ratio yang paling impresif.

Itu belum seberapa, tahun 1986 BMW memperkenalkan M12/13 1 dengan tenaga yang diklaim berada di kisaran 1.400 HP untuk trim kualifikasi. Kesaktian mesin ini terbukti di GP Italia 1986 di Monza, di mana Gerhard Berger mampu mencatatkan top speed sampai 352 km/jam dengan sasis Benetton B186. 

Brabham BT52, mobil juara dunia F1 1983

Brabham BT52 jadi satu-satunya mobil F1 yang jadi juara dunia dengan mesin BMW

Mesin berkode M12/13 memulai debutnya di GP Afrika Selatan di Kyalami tahun 1982. Tahun berikutnya, Nelson Piquet meraih gelar juara dunia Formula 1 keduanya dengan Brabham bermesin BMW. Setelah itu, mesin turbo BMW mulai dipakai tim lain. Mulai dari Arrows, ATS, Benetton, sampai Ligier.

>>> Temukan pilihan mobil baru dan bekas berkualitas di sini

Dalam kurun waktu 1982-1988 M12/13 meraih 9 kemenangan, yang terakhir ditorehkan Gerhard Berger di GP Meksiko 1986. Tahun 1988, mesin BMW direbranding menjadi Megatron dengan Arrows A10B jadi mobil terakhir dengan mesin tersebut.

Setelah lebih dari 10 tahun menepi dari hingar-bingar Formula 1, BMW M kembali sebagai pemasok mesin untuk Williams tahun 2000. Kali ini dengan regulasi V10 3.0L Naturally Aspirated (NA).

BMW P84/4, mesin balap F1 tahun 2004

BMW M pernah membangun mesin balap F1 950 HP dengan bobot hanya 84 kg

BMW Motorsport kembali menunjukan keahliannya dengan mesin yang super ringan namun dengan tenaga yang sangat tinggi. Pada tahun 2005, mesin V10 berkode P84/5 memiliki tenaga 950 HP dengan 86 kg. Tahun 2006, BMW turun sebagai tim pabrikan usai mengakuisisi Sauber F1 pada Juli 2005. Dengan Direktur BMW M kala itu, Mario Theissen sebagai Team Principal.

Di saat bersamaan, regulasi mesin juga berganti dari yang sebelumnya V10 3.000cc menjadi V8 2.400cc. Sayang, krisis global yang cukup parah memaksa pabrikan Bavaria itu angkat kaki dari F1 pada akhir musim 2009.

Mobil balap Formula 1 BMW Sauber F1 08

BMW sempat jadi konstruktor di F1, meski cuma dari tahun 2006-2009

Empat tahun jadi tim pabrikan, BMW cuma mampu membukukan satu kemenangan melalui Robert Kubica di GP Kanada 2008. Torehan lainnya yakni 17 podium, satu pole, dan posisi konstruktor terbaik di posisi kedua di musim 2007. Sampai saat ini, belum ada rumor yang mengatakan BMW M akan kembali ke F1, sekalipun sebagai pemasok mesin.

Dari sirkuit ke jalanan

Setelah kemunculan BMW M1 tahun 1978, BMW M mulai menghadirkan varian performa di line-up mobil jalanannya seperti M535i (1980-1984), M635 CSi/M6 (1984-1989), dan M5 (1985-1988)

Di saat yang hampir bersamaan, M3 E30 hadir sebagai homologasi dari mobil balap Group A Deutsche Tourenwagen Meisterschaft, yang harus terjual 5.000 unit. Faktanya, mobil ini terjual lebih dari 17 ribu unit dalam kurun 1986-1991.

BMW E36 1992-1999

M3 E36 jadi model BMW M paling laris dengan lebih dari 70 ribu unit terjual

Suksesornya jauh lebih populer lagi, dijual dalam kurun 1992-1999, M3 E36 terjual sebanyak 71.242 unit. Yang masih jadi line-up BMW M paling laris sepanjang sejarah sampai saat ini.

Sukses dengan model performa dari BMW 3 Series dan BMW 5 Series, BMW M menghadirkan M Roadster dan M Coupe, yang merupakan model performa dari BMW Z3 E36/7 dan E36/8 di tahun 1996 sampai 2002. 

>>> Simak berita seputar pasar mobil di sini

Setelah lebih dari 15 tahun hilang dari line-up, sebuah Grand Tourer hadir lagi di line-up BMW M, yakni M6 E63/E64 yang dijual tahun 2005-2010 dan generasi F06/F12/F13 dengan tiga model body, Gran Coupe, Coupe, dan Convertible di tahun 2012-2018. Sekarang, posisinya digantikan oleh M8 (F91-F92-F93) yang rilis tahun 2019.

BMW X3 M Competition dan X4 M Competition yang rilis di Indonesia pekan ini

BMW X3 M dan X4M, dua dari line-up SUV yang dijual BMW M

BMW M juga mulai menggarap line-up SUV X Series, X5 (E70) dan X6 (E71) keluaran 2009-2014 mendapat treatment M dengan mesin V8 yang menghasilkan 550 HP. Di generasi selanjutnya (F85-F86) tahun 2013-2019, Performa mesin V8 4.4L yang dipakai kedua mobil menghasilkan 575 HP. 

Saat ini, BMW M memiliki banyak sekali model yang mewakilkan setiap segmen di pasar. Mulai dari subcompact car (M2), compact car (M3, M4), Executive car (M5), Grand Tourer (M8), sampai SUV dan Crossover (X3 M, X4 M, X5 M, X6 M). 

Dengan sejarah motorsport yang sangat mengakar, BMW M telah menjadi identitas yang tak bisa dilepaskan. Dan menjadi gambaran bagaimana sebuah huruf “M” dapat menggambarkan kekuatan dan kesenangan berkendara.

>>> Berita otomotif terbaru dari dalam dan luar negeri bisa Anda simak di sini

Bergabung di Cintamobil sejak 2019, Derry adalah seorang penyuka kecepatan tulen. Pengalaman di salah satu situs motorsport global membuatnya khatam soal dunia balap. Masih mengejar gelar Sarjana, Derry juga sering memacu adernalin dengan go-kart.
 
back to top