Sedikit Lagi Tesla Punya 3.000 Stasiun Pengisian Daya Supercharger

29/07/2021

Pasar mobil

3 menit

Share this post:
Sedikit Lagi Tesla Punya 3.000 Stasiun Pengisian Daya Supercharger
Dengan penambahan ratusan stasiun baru di kuartal II 2021 (April-Juni), stasiun pengisian daya (supercharger) Tesla hampir mencapai 3.000 stasiun secara global.

Jaringan pengisian daya (supercharger) Tesla berkembang pesat pada 2021 seiring permintaan kendaraan yang juga meningkat. Jaringan tersebut tersebar di seluruh dunia, khususnya di negara yang menjadi pasar besar Tesla seperti Amerika, Eropa, dan China.

2.966 stasiun

Dalam laporan terbarunya, Tesla mengungkap jumlah stasiun pengisian daya yang beroperasi hingga paruh pertama 2021 sebanyak 2.966 stasiun, dengan konektor sebanyak 26.900 (rata-rata 9 konektor per stasiun).

Angka tersebut berkat penambahan 267 stasiun baru yang didapat di kuartal II (April-Juni). Sedangkan dibanding paruh pertama 2020, peningkatan yang dicapai sebesar 46% dimana saat itu Tesla hanya memiliki 2.035 stasiun.

>>> Tesla Buka Stasiun Pengisian Supercharger Pertama di ASEAN

Foto menunjukkan Stasiun pengisian daya Tesla

Jaringan pengisian daya Tesla berkembang pesat

Saat ini seluruh stasiun yang beroperasi berupa supercharger V3 yang memiliki output 250 kW dan kompatibel dengan semua model Tesla. Perusahaan sendiri tengah mengupayakan stasiun baru dengan output hingga 300 kW.

Dengan Supercharger V3 saja pemilik Model 3 Long Range hanya butuh waktu 5 menit untuk mendapatkan kapasitas baterai dengan jarak tempuh hingga 120 Km, dengan supercharger lebih besar kapasitas yang didapat pastinya lebih besar dengan jarak tempuh lebih panjang.

Yang tak kalah menarik menarik dan menjadi pembicaraan hangat adalah pernyataan Elon Musk yang akan membuka stasiun pengisian daya Tesla untuk mobil listrik merek lain mulai akhir 2021. Selain meningkatkan profitabilitas perusahaan, kemungkinan besar bisa mempercepat perluasan jaringan di wilayah lain.

Potensi pendapatan sharing supercharger

Perusahaan bank investasi dan jasa keuangan multinasional asal Amerika, Goldman Sachs, mencoba membuat perhitungan atas rencana Musk di atas. Hasilnya menakjubkan, jika peningkatan stasiun pengisian daya mencapai 500.000 stall/konektor, pendapatan Tesla diperkirakan bertambah 25 miliar USD atau lebih dari Rp 350 triliun per tahun.

>>> Jaringan Pengisian Daya Tesla Bakal Dibuka Untuk Merek Lain

Foto menunjukkan Potensi pendapatan Tesla dari sharing supercharger

Estimasi pendapatan Tesla dari sharing supercharger

“Dalam Exhibit 4, kami menunjukkan potensi peluang pendapatan jika Tesla membuka jaringan Superchargernya ke kendaraan non-Tesla dan membebankan biaya per penggunaan. Kolom pertama menunjukkan peluang monetisasi dengan basis pengisi daya 25k Tesla yang terpasang saat ini, dan jika basis tersebut tumbuh menjadi 500 ribu Supercharger dalam jangka panjang untuk tujuan ilustrasi (bisa menjadi 25+ miliar dalam pendapatan tahunan, tergantung pada penggunaan dan harga rata-rata.” tulis Goldman Sachs.

>>> Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Mobil Listrik di Indonesia 

Satu-satunya anggota redaksi yang berbasis di Jawa Tengah. Bergabung di Cintamobil.com sejak 2017 sebagai Content Writer. Saat ini, kerap menulis berbagai informasi seputar lalu lintas dan perkembangan transportasi di Indonesia.
 
back to top