Saat ini, akibat pandemi virus corona sudah meluluhlantakkan berbagai sektor kehidupan di Indonesia. Sejumlah lini bisnis rontok, tak sedikit pula pabrik yang menutup aktifitas produksinya. Lalu nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pun terus merosot.
Berdasarkan data Morningstar per 10 April 2020, kurs rupiah terhadap dolar AS sudah mencapai Rp15.697. Kurs rupiah yang terjun bebas ini tentunya akan langsung menggebuk sektor impor barang dari luar negeri ke Tanah Air. Begitu pun dengan impor kendaraan dan suku cadang otomotif.
>>> Kalau Dolar AS Naik Terus, Harga Mobil Bakal Ikutan Naik!
Harga Mobil Suzuki Bakal Naik?
Beberapa model Suzuki seperti Ignis dan Baleno masih impor dari India
Beratnya biaya impor suku cadang dan kendaraan bermotor dari luar negeri ke Indonesia juga diamini oleh pihak PT Suzuki Indomobil Sales (SIS). Dony Saputra, 4W Marketing Director SIS menegaskan, saat ini memang tantangan yang dihadapi cukup berat untuk tidak membuat harga mobil Suzuki menjadi terkerek. "Meskipun kondisinya menantang tapi kami tidak menyerah," tegas Dony dalam video conference yang dilakukan bersama beberapa wartawan, Kamis (09/04/2020).
Ia menjelaskan, untuk saat ini Suzuki menerapkan strategi dengan fokus pada penjualan model-model yang diproduksi di dalam negeri, seperti Carry, APV, Ertiga, XL7 dan Karimun Wagon R,. Karena model-model yang diproduksi di Indonesia itu kandungan lokalnya sudah 90 persen lebih. "Jadi efek nilai tukar rupiah ini bisa lebih diminimalisir," sambung Dony.
>>> Ada berbagai promo mobil baru Suzuki khusus buat Anda disini
Stok Unit dan Suku Cadang Aman Walau Pabrik Tutup
Tiga pabrik Suzuki di Indonesia tutup sementara
Ia juga mengkonfirmasi, meskipun tiga pabrik Suzuki di Indonesia tutup, yaitu pabrik di Cakung, Tambun, dan Cikarang, namun pihaknya sudah memperhitungkan untuk ketersediaan unit dan suku cadang tetap aman serta untuk memastikan harga mobil Suzuki tidak terkoreksi. "Kita sudah perhitungkan hal itu, jadi stok baik unit maupun spare part tetap aman," katanya.
Sementara untuk unit-unit yang diimpor dari negara lain seperti Suzuki Ignis dan Suzuki Baleno, ia mengaku jika SIS sudah mengimpor untuk kebutuhan di Indonesia dari India sejak Februari 2020. "India kan lockdown mulai pertengahan Maret, tapi kita sudah impor sejak Februari, jadi stoknya aman sampai Lebaran. Tapi balik lagi kalau ditanya harganya naik atau tidak, ya bisa gak bisa mau gak mau kita jaga harganya," kata dia.
>>> Temukan mobil bekas impian Anda yang kondisinya masih berkualitas disini
Dealer Fokus Layani Kebutuhan Kendaraan Penanggulangan Corona
Dealer dan bengkel resmi Suzuki tetap buka
Lebih lanjut Dony menjelaskan, selama terjdi pandemi virus corona di Indonesia, strategi penjualan memang sedikit berubah. Konsumen diharapkan tetap di rumah saja, dan jika ingin melakukan pembelian unit Suzuki bisa mengisi form di laman resmi Suzuki Indonesia atau menghubungi jaringan dealer resmi Suzuki terdekat. Nantinya akan ada tim dealer yang merespon kebutuhan konsumen tersebut.
"Sebenarnya intinya kita bukan cuma memikirkan bisnis saja saat ini, tapi bagaimana jaringan dealer kami bisa memastikan ketersediaan part dan servis untuk kebutuhan pokok dan barang strategis, seperti mobil ambulance untuk beberapa rumah sakit," kata dia. Karena itulah, sampai saat ini menurut Dony, Suzuki masih belum memikirkan untuk menutup jaringan dealernya.