
Meskipun perselisihan diplomatik antar negara telah mereda, namun Hyundai tetap kesulitan untuk kembali ke posisi semula. Sempat mencapai 10,5 persen, pangsa pasar Hyundai di Cina telah turun 4,4 persen dibandingkan 8,1 persen sebelum terjadi perselisihan diplomatik. Hyundai juga hanya mencatatkan penjualan sebesar 30.018 unit pada Juli 2018 atau menyusut 40 persen secara year-on-year (yoy). Padahal, perusahaan menyasar penjualan sebanyak 900.000 unit sepanjang tahun ini, lebih tinggi dibandingkan realisasi 2017 yang sebesar 785.000 unit. Target penjualan tersebut juga hanya separuh dari kapasitas mobil yang masih tersedia di pabrikan Hyundai di Cina, yang sebesar 1,65 juta unit.
Hyundai Lafesta dijual eksklusif di China (Foto: Motor1)
“Pemulihan di China membutuhkan waktu. Hyundai memerlukan rencana penyelamatan,” kata salah seorang sumber yang mengerti tentang operasional Hyundai di Cina. Di lain pihak, juru bicara Beijing Automotive Industry Holding Co. Zhao Jun mengatakan, “Ya, kami berencana untuk mengekspor mobil ke Asia Tenggara secepatnya pada akhir tahun ini”. Model yang akan dikirimkan dari pabrikan Hyundai di Cina tersebut akan disesuaikan dengan permintaan lokal dari negara-negara yang dituju. Perlu diketahui bahwa perusahaan tersebut adalah joint-venture antara milik Hyundai dan Beijing Automotive Group Co. Ltd.
>>> Baca juga: Review Hyundai Atoz 1.1i 2005, City Car Mungil Nan Gesit Dari Hyundai
Rencana tersebut juga masih dalam tahap awal dan belum difinalisasi dimana perusahaan masih fokus pada pengembangan bisnis di Tiongkok. Sebelumnya Hyundai sempat menempati posisi ketiga untuk penjualan mobil di Cina, bersama dengan afiliasinya Kia Motors Corp. Produksi lokal Hyundai-Kia saat itu hanya dapat disaingi oleh Volkswagen dan General Motors.
Efeknya terhadap Indonesia?
Meski begitu, implementasi rencana ekspansi ini ke ASEAN, khususnya Indonesia tidaklah semudah membalik telapak tangan. "China tidak punya perjanjian dagang otomotif dengan Indonesia," tukas Hendrik Wiradjaja, Deputy Marketing Director Hyundai Mobil Indonesia. Jadi tidak memiliki keunggulan komparatif dari sisi harga. Saat ini, selain diproduksi di sini, produk dijual HMI didatangkan dari India dan Korea Selatan yang memiliki perjanjian dagang dengan Indonesia.
>>> Ingin membeli mobil baru? Informasi lebih lanjut bisa Anda dapatkan di sini
Hyundai Santa Fe yang juga diperkenalkan saat ajang GIIAS 2018
DIkabarkan Hyundai juga tengah mempertimbangkan untuk mengembangkan pabrik di Vietnam atau Indonesia. Kementerian Perdagangan Korea Selatan pun menyampaikan bakal membantu perusahaan menghilangkan ketergantungannya terhadap pasar Cina dan AS. Untuk itu, Pemerintah Korsel akan memberikan dukungan kepada Hyundai untuk berekspansi di Indonesia, di mana pangsa pasar produsen otomotif Korsel hanya sebesar 0,1 persen dibandingkan produsen Jepang yang mencapai 98,6 persen.
>>> Berita informasi dunia otomotif terlengkap hanya ada di Cintamobil.com