Banyak Recall Mobil di Indonesia karena Masalah Fuel Pump, Apa Dampaknya?

03/08/2020

Pasar mobil

4 menit

Share this post:
Banyak Recall Mobil di Indonesia karena Masalah Fuel Pump, Apa Dampaknya?
Ada empat pabrikan di Indonesia yang menyatakan bahwa sederet model mobil mengalami permasalahan pada fuel pump. Apa dampaknya jika tak segera diganti?

Baru-baru ini sejumlah pabrikan di Indonesia mengumumkan adanya recall mobil pada model tertentu yang dijual di Tanah Air. Mulai dari Mitsubishi, Nissan, Honda, dan yang terbaru ada Toyota. 

Keempat pabrikan itu mengumumkan adanya recall mobil terkait permasalahan serupa yakni pada fuel pump. Untuk Mitsubishi, tercatat ada 139.111 unit Xpander tahun produksi 2017-2019 yang terdampak permasalahan fuel pump tersebut. 

Dalam keterangannya, Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menyebut impeller pompa bensin memuai dan berubah sehingga impeller berhenti berputar. Kerusakan ini berpotensi membuat mesin tidak bisa dinyalakan. 

Mitsubishi Xpander

Pengumuman recall Xpander terkait permasalahan pompa bensin

>>> Banyak Recall Airbag di Indonesia, Begini Cara Kerja Airbag Mengembang

Nissan, Honda, dan Toyota Alami Masalah Serupa

Senada dengan Mitsubishi, Nissan yang diketahui memproduksi Livina di pabrik MMKI (Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia) berbarengan dengan Xpander juga mengumumkan adanya recall mobil pada model anyarnya tersebut. 

Nissan menyebut sudu material resin di dalam pompa bensin dapat membesar dan membuat pompa bensin berputar. Akibatnya, mesin juga akan sulit dinyalakan sama seperti Xpander. 

Mesin mobil Honda

Recall mobil berakibat Mesin bisa mati secara tiba-tiba

Kemudian ada juga Honda. Tak berselang lama dari pengumuman Mitsubishi dan juga Nissan PT Honda Prospect Motor memberikan info kepada konsumennya bahwa adanya recall mobil terhadap 85.025 unitnya yang berpotensi mengalami masalah pompa bensin. Adapun model yang terdampak yakni Honda Brio bekas, Jazz, BR-V, HR-V, CR-V, City, Civic, dan Accord lansiran tahun 2017 hingga 2019. 

Disebutkan Honda recall untuk pengecekan permasalahan pompa bensin ini dilakukan untuk mencegah mobil mati secara tiba-tiba. 

>>> Toyota Recall Sejumlah Mobil di Indonesia karena Masalah Fuel Pump

Masalah Fuel Pump Bisa Sebabkan Kecelakaan

Menyusul Mitsubishi, Nissan, dan juga Honda, Toyota pun mengumumkan ada beberapa modelnya yang mengalami permasalahan dengan pompa bensinnya. 

Dalam laman resminya, Toyota menyebut 36.841 unit mobilnya terlibat dalam permasalahan ini. Model-modelnya antara lain Alphard 2017-2018, Innova 2017-2018, Fortuner 2017-2018, Corolla 2018, FJ Cruiser 2013-2014, dan Hilux 2017-2019. Namun perlu digarisbawahi bahwa tidak semua kendaraan dalam rentang di atas terlibat, melainkan hanya VIN tertentu saja. 

Kijang Innova

Kijang Innova di-recall

Permasalahan pompa bensin pada sederet mobil Toyota ini bisa diketahui dari tanda-tanda seperti lampu engine menyala, putaran mesin kasar, mesin tidak dapat menyala, hingga kendaraan mogok saat dikemudikan. 

"Adanya potensi mekanisme dari baling-baling rotor pompa bahan bakar bisa berubah bentuk seiring waktu. Hal ini dapat menyebabkan pompa bensin tidak dapat beroperasi, sehingga mesin menjadi kasar/tidak berputar dalam kecepatan rendah. Dan pada situasi yang jarang terjadi mesin dapat mati saat berkendara pada kecepatan tinggi, hal ini dapat berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan," tulis Toyota dalam laman resminya seperti dikutip Cintamobil.com, Senin (3/8/2020). 

Untuk itu, bagi Anda yang memiliki kendaraan di atas bisa langsung menghubungi bengkel-bengkel terdekat. Dengan demikian, kendaraan yang memiliki masalah tersebut bisa segera teratasi dan potensi kecelakaan pun bisa diminimalisir. 

>>> Informasi dunia otomotif terlengkap dan terkini hanya ada di Cintamobil.com

Menjadi jurnalis otomotif di salah satu media ternama di Indonesia sejak 2016 dan telah memiliki ragam pengalaman menguji mobil hingga mengunjungi pameran otomotif tingkat dunia. Bergabung sebagai Editor di Cintamobil sejak tahun 2020. Lulusan Universitas Trisakti ini mengawali karir sebagai jurnal
 
back to top