PPKS Terus Kembangkan Biodiesel, Segini Takaran Terbarunya

10/04/2019

Pasar mobil

5 menit

Share this post:
PPKS Terus Kembangkan Biodiesel, Segini Takaran Terbarunya
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) telah melakukan serangkaian uji coba terhadap bahan bakar biodiesel, atau campuran minyak kelapa sawit dengan solar. Berapa persen takaran yang baru-baru ini diujicoba?

Gambar menunjukkan suasana peluncuran bahan bakar biodiesel B50

PPKS meluncurkan B50 dengan tes jalan 20.000 km

Per 1 September 2018 lalu, pemerintah mewajibkan pelaku usaha untuk memakai takaran biodiesel B20 pada kendaraan mereka lewat revisi Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2015. Hal ini dimaksudkan untuk menghemat devisa negara dan meningkatkan konsumsi sawit, selain berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan hidup yang lebih hijau.

Jauh sebelumnya, PPKS telah melakukan produksi dan penelitian terhadap bahan bakar campuran ini sejak 1990, serta melakukan beberapa tes berkendara. Uji coba dilakukan secara bertahap mulai dari B10, atau campuran minyak nabati sebanyak 10 persen, menggunakan dua jenis kendaraan niaga dan penumpang dengan rute Medan-Jakarta PP pada 2005.

>>> Baca juga: Menelaah Lebih Dalam Biodiesel B20-B100 Pada Debat Calon Presiden 2019

Mereka terus melakukan beberapa kali percobaan hingga pada takaran biodiesel sebesar 50 persen. Untuk yang terbaru ini, PPKS telah melakukan uji berkendara sejauh 20.000 km, Angka ini diklaim cukup aman pada jenis mesin dinamis maupun stasioner, serta lebih ramah lingkungan.

“Dengan hasil tersebut, seluruh kendaraan yang digunakan untuk uji jalan menunjukkan hasil yang positif dimana konsumsi bahan bakar dinilai baik dan lebih ramah lingkungan,” ucap Dr M. Ansori Nasution, peneliti PPKS, dikutip dari Indonesianmotorshow.

Sempat muncul berbagai keluhan mengenai penggunaan biodiesel, seperti cairan mengental yang menyumbat aliran bahan bakar, maupun tenaga lebih rendah dibanding 100 persen solar. Berkaitan dengan respon tersebut, Ansori menuding beberapa faktor lain, seperti kualitas bahan bakar dan usia kendaraan yang memiliki dampak terhadap kerak di tangki bahan bakar.

Gambar menunjukkan bus Scania K410IB siap berjalan

Bus Scania yang biasa ditumpangi siap 'melahap' biodiesel

Sejumlah pabrikan mengaku siap memakai bahan bakar campuran pada kendaraannya meski belum sampai angka 50 persen. PT United Tractors Tbk, produsen bus Scania, mampu menggunakan takaran biodiesel sebesar 30 persen (B30) pada produk-produknya selama memperhatikan jumlah mikroorganisme di dalamnya jangan sampai terlalu banyak. Sementara itu, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia siap memberikan konsumsi B20 kepada truk Fuso.

Di balik beberapa sambutan positif, rupanya masih ada sejumlah pertentangan dari beberapa pihak, seperti kebijakan Uni Eropa yang menolak penggunaan kelapa sawit pada kendaraan untuk mencegah penggundulan hutan. 

>>> Ikuti berita otomotif terkini di Cintamobil.com!

 
back to top