Elektrifikasi bisa dibilang menjadi salah satu masa depan di industri otomotif. Banyak produsen mobil dunia bergerak melahirkan mobil dengan bahan bakar terbarukan tak terkecuali Porsche produsen mobil supercar asal Jerman yang belum lama ini memperkenalkan Taycan bertenaga listrik.
>>> Dyandra New Adventure 2020 Ditunda!
Porsche Taycan bertenga listrik
Porsche Ingin Kembangkan eFuel
Meski sudah masuk ke segmen elektrifikasi, Porsche tidak ingin meninggalkan mesin pembakaran konvensional meskipun industri otomotif terus bergerak menuju bahan bakar keberlanjutan yang lebih baik. Porsche ingin kembangakan bahan bakar sintetis, yang dikenal sebagai eFuel, untuk membuat mesin pembakaran internal lebih ramah lingkungan untuk bisa digunakan dalam skala besar.
Produsen mobil asal Jerman tersebut mengatakan sedang mencari mitra untuk bersama-sama mengembangkan eFuel ini, yang diproduksi dari CO2 dan hidrogen menggunakan energi terbarukan. Bahan Bakar Sintetis ini sifat dasarnya tidak berbeda dengan minyak tanah, solar atau bensin yang diolah dari minyak mentah, tetapi akan menjadi bahan bakar yang lebih netral iklim atau tidak mempengaruhi lingkungan.
Perusahaan percaya pada pendekatan tersebut, dan mengatakan sedang membangun pabrik percontohan eFuel untuk menunjukkan bahwa seluruh rantai proses berfungsi dan dapat diindustrialisasi. Namun, ia tidak mau melakukannya sendiri.
"Porsche ingin membantu membentuk rantai ini, tetapi pada saat yang sama, tidak ingin menentukannya hingga ke detail terkecil saja," kata bos R&D Porsche, Michael Steiner seperti dikutip dari Autoevolution.
>>> Promo Biaya Perbaikan Kopling, Aki, dan Shock Absorber di Auto2000
Mobil listrik menjadi salah satu pilihan masa depan di industri otomotif
Porsche Meyakini Elektrifikasi Saja Tidaklah Cukup
Perusahaan percaya bahwa elektrifikasi saja tidak cukup untuk mendorong hal-hal dengan kecepatan yang diperlukan untuk mencapai tujuannya.
“Dengan listrik saja, Anda tidak bisa bergerak cukup cepat. Mobilitas listrik adalah teknologi yang menarik dan meyakinkan tetapi, dengan sendirinya, ini membawa kami menuju target keberlanjutan dengan kecepatan yang lebih lambat dari yang kami inginkan." sambung Steiner.
Steiner menambahkan bahwa pembuat mobil seharusnya tidak hanya berpikir untuk fokus pada kendaraan hibrida dan listrik saja, tetapi memikirkan juga bagaimana menawarkan masa depan mesin pembakaran dalam jajaran produknya. “Kami yakin ketiga teknologi penggerak ini akan bertahan di pasar dalam jangka menengah,” tutupnya.
>>> Informasi seputar model mobil baru tahun 2020 bisa Anda lihat di sini