Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah menurunkan target penjualan mobil di Indonesia pada tahun 2020. Bila semula ditargetkan bisa mencapai 1,150 juta unit, namun angka itu direvisi menjadi 600 ribu unit saja.
Namun memasuki bulan kedelapan tahun 2020 tampaknya masih sulit untuk mengejar target yang telah direvisi tersebut.
>>> 20 Mobil Terlaris Bulan Agustus 2020, Nissan Livina Paling Moncer
Masih Sulit Mengejar Target
Daya beli masyarakat untuk membeli mobil tengah menurun
Sebagai catatan sepanjang Januari hingga Agustus 2020 penjualan wholesales baru mencapai 323.507 unit. Kemudian secara retail penjualan sepanjang delapan bulan ini mencapai 364.034 unit.
Sekadar perbandingan pada periode Januari-Agustus 2019 penjualan mobil di Indonesia telah mencapai 661.919 unit secara wholesales dan retail sebanyak 831.662 unit.
"Angka 600 ribu untuk dengan asumsi bulan Juni-Juli corona sudah mereda. Tapi dengan kondisi wholesales dan retail yang hanya 37 ribu di Agustus masih jauh dari 80 ribu, kemungkinan besar sih kita harus merevisi angka 600 ribu," ungkap Staf Ahli Gaikindo Stefanus Soetomo dalam bincang virtual Kompas Talks, Kamis (18/9/2020).
Meski begitu Stefanus belum merinci lebih lanjut terkait revisi target penjualan mobil di Tanah Air tahun ini. Menurutnya sesama anggota Gaikindo bakal berembuk untuk kepastian target penjualan tersebut.
>>> Mengintip Penjualan Mobil di ASEAN, Indonesia Urutan Berapa?
PSBB Jakarta Ikut Berpengaruh
Penurunan penjualan ini disebabkan oleh sejumlah faktor yang saling berkesinambungan. Yang jelas, sebab utamanya masih bermuara dari penyebaran virus corona.
Toyota mulai aktif di jalur digital
"Saya kira kompleks ya, PSBB juga ada pengaruhnya sehingga tenaga penjual kita dan orang yang mau beli mobil juga kesulitan untuk berhubungan dengan showroom. Tapi juga secara ekonomi sudah mulai turun kemampuan daya beli. meskipun pasar itu sendiri ada, kebutuhan itu ada tapi sudah agak menurun," jelas Stefanus lagi.
Seperti diketahui, pemerintah provinsi DKI Jakarta sejak 14 September 2020 kembali menarik rem darurat dengan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat. Jakarta sendiri menyumbang penjualan terbesar dari seluruh wilayah di Tanah Air.
Pemberlakuan PSBB Jakarta ini tentunya bisa berpengaruh terhadap menurunnya penjualan mobil karena terbatasnya aktivitas masyarakat khususnya di Ibu Kota Jakarta.
Para Agen Pemegang Merek (APM) pun memutar otak agar penjualan bisa berjalan meski ada sejumlah keterbatasan. Misalnya PT Toyota Astra Motor yang dalam sebulan terakhir giat mengenalkan mobil baru lewat jalur digital.
>>> Pandemi Virus Corona Jadikan GIIAS Surabaya 2020 Ditunda