Langkah pemerintah dalam memberikan diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor tampaknya berhasil. Beberapa pabrikan yang mobilnya mendapatkan keringanan tersebut melaporkan adanya peningkatan penjualan yang cukup signifikan.
Diharapkan peningkatan ini tak hanya terjadi sesaat dan masih bisa terus berlanjut hingga akhirnya penjualan mobil di Indonesia kembali pulih.
"Sejak dikeluarkannya kebijakan ini beberapa hari lalu, perusahaan otomotif melaporkan peningkatan penjualan,” ujar Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri dalam keterangan resminya, Sabut (13/3/2021).
>>> Mampukah Penjualan Mobil di Indonesia Capai 1 Juta Unit Tahun 2021?
Peningkatan Penjualan Dirasakan Pabrikan yang Dapat Diskon PPnBM
21 model yang dapat diskon PPnBM
Mulai dari Toyota, Daihatsu, Suzuki, Mitsubishi, hingga Honda mampu mencatatkan tren positif dalam sepekan kebijakan diskon PPnBM berlaku. Toyota misalnya, untuk beberapa model tercatat mengalami peningkatan hingga 155%.
Peningkatan penjualan Toyota itu terjadi pada seluruh model yang mendapat diskon PPnBM seperti Avanza, Sienta, Rush, Yaris, dan jug Vios.
Vios menjadi model yang mendapatkan diskon terbesar
Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy menyebut pihaknya tengah meminta pabrik untuk menggenjot produksi dalam waktu dekat.
Peningkatan SPK juga terjadi pada penjualan mobil Honda. Business Innovation and Sales & Marketing PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy mengungkapkan kenaikan penjualan sekitar 40-50% dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
“Khususnya untuk model yang mendapatkan insentif pajak, peningkatan naik lebih dari 60% dibanding seminggu pertama bulan Februari lalu, growth tertinggi ada di HRV 1,5 liter,” tuturnya. Billy mengatakan animo masyarakat sangat baik dalam memanfaatkan relaksasi pajak dari pemerintah.
“Kami akan terus mengamati perkembangan permintaan mobil ke depannya untuk memenuhi supply dengan demand yang ada,” imbuhnya.
Sementara itu, Daihatsu mencatatkan kenaikan SPK terjadi dalam seminggu saat berlakunya insentif pajak pembelian mobil baru tersebut. Tidak hanya pada model-model yang mendapatkan insentif ini, tetapi juga model yang tidak mendapatkan insentif.
Untuk model yang mendapatkan insentif seperti Xenia, Terios, Luxio, dan Gran Max MB, SPK-nya melonjak sekitar 40%. Sedangkan model-model lainnya seperti Ayla, Sigra, Sirion, Gran Max PU, Gran Max Blindvan penjualannya naik sekitar 20%.
“Untuk stok model yang mendapat insentif PPnBM khususnya di bulan-bulan periode relaksasi tersebut tentunya akan kami atur seoptimal mungkin agar seimbang antara demand dan supply yang ada,” kata Hendrayadi, Marketing and Customer Relation Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation.
>>> Mesinnya di Bawah 1.500cc, Deretan Mobil Ini Tak Dapat Diskon PPnBM
Diharap Bisa Terus Berlanjut
SPK Xpander meningkat signifikan
Berikutnya, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales (MMKSI) mengungkapkan adanya peningkatan jumlah pesanan, setelah insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) diterapkan mulai 1 Maret 2021. Tercatat ada dua produk Mitsubishi yang mendapatkan Insentif PPnBM, yaitu Xpander dan Xpander Cross.
“Jumlah SPK minggu pertama Maret 2021 terjadi peningkatan yang cukup signifikan untuk Xpander, jika dibandingkan periode yang sama di Februari 2021,” kata Irwan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division MMKSI.
Selanjutnya, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengklaim selama empat hari berlakunya relaksasi PPnBM, permintaan mobil Suzuki naik 100 persen dibanding periode yang sama bulan Februari 2021.
"Sejauh ini dari data yang kami pantau, permintaan mobil Suzuki naik 100 persen," kata Donny Ismi Saputra, 4W Marketing Director PT SIS.
Donny mengatakan bahwa Suzuki memiliki dua model yang mendapatkan relaksasi PPnBM nol persen. Kedua model itu adalah Suzuki Ertiga dan Suzuki XL7.
"Kami memperkirakan kenaikan penjualan untuk kedua model itu sekitar 20 persen. Tetapi bisa saja terus berkembang," ujarnya.
Kementerian Perindustrian optimistis pelaksanaan kebijakan ini dapat berjalan baik, tepat sasaran, dan menguntungkan baik konsumen maupun sektor industri. Tentu hal ini bukan hanya memberikan kontribusi positif terhadap penjualan mobil di Indonesia, melainkan juga kondisi perekonomian nasional.
“Kemenperin mendukung agar industri otomotif serta para distributor kendaraan dapat melakukan fungsi imbauan, controlling, serta supervisi kepada diler, agar penurunan harga kendaraan dapat sesuai dengan harapan dan memenuhi permintaan konsumen sebaik mungkin,” pungkas Febri.
>>> Dapat Relaksasi PPnBM, Daihatsu Rocky-Toyota Raize Bakal Diproduksi Lokal