Biasanya, jika sebuah model mobil menghadirkan varian sporty, trim tersebut akan jadi yang paling laku dan diminati, hal tersebut tidak terjadi dengan Suzuki Baleno RS. Kurang dari tiga tahun setelah diperkenalkan pada Maret 2017, varian sporty Baleno itu akan dihentikan produksinya.
>>> Alternatif dari Yaris-Jazz, simak review Suzuki Baleno Facelift berikut ini
Mengutip informasi IndianAutosBlog, Maruti Suzuki selaku APM Suzuki di India menyuntik mati Baleno RS karena kurangnya minat pasar akan varian ini. Maka, saat Baleno beralih ke standar emisi BS-VI dalam waktu dekat, tak ada lagi varian RS.
Dijual sejal Maret 2017, penjualan Baleno RS kurang menggembirakan
Stok Suzuki Baleno RS sendiri masih akan dijual dealer Suzuki di India, namun hanya stok sisa yang belum terjual. Dibandingkan Baleno biasa, varian RS punya tampilan yang lebih sporty dengan grille berpola mesh yang sporty, bumper depan yang kekar, spoiler dan interior serba hitam.
>>> Sedang cari mobil bekas? Kami punya banyak pilihan berkualitas untuk Anda
Mesin K10C yang dipakai Baleno RS lebih bertenaga dibandingkan K14B
Bukan hanya eksterior dan interior yang berbeda, mesin Baleno RS juga berbeda dari varian standarnya yang memakai mesin K14B. Trim RS memakai mesin K10C 1.000cc Boosterjet turbo 3-silinder, yang menghasilkan tenaga maksimal 102 HP pada 5.500 rpm dan torsi 150 Nm pada rentang 1.700-4.500 rpm, dan hanya memiliki opsi transmisi manual 5-percepatan. Angka ini lebih besar dari mesin K14B yang digunakan Suzuki Baleno pasar Indonesia, yang hanya memiliki tenaga 91 HP dan torsi 130 Nm.
>>> Kabar seputar pasar mobil bisa Anda lihat di sini
Suzuki New Baleno 2020 di Indonesia memakai bodykit ala Baleno RS
Tapi, apakah Baleno RS yang baru disuntik mati di India akan berdampak pada nasib Baleno di Indonesia? Sebagai catatan, Suzuki Baleno 2020 untuk pasar Indonesia baru saja mendapatkan facelift, mesinnya memakai K14B seperti varian standar, namun styling eksterior dan interior yang dipakai seperti Baleno RS.
Apakah hilangnya varian RS yang baru diperkenalkan pada bulan Maret 2017 itu akan berdampak pada keberlangsungan Baleno di Indonesia? Menarik untuk ditunggu.