Para pengembang mobil otonom saat ini masih mencari cara untuk memecahkan bagaimana penumpang bisa berada di dalam mobil tanpa harus memikirkan tentang pengemudian. Periset mengatakan mereka sedang mengatakan sistem berbasis sensor, dimana pengemudi hanya diharapkan turun tangan saat mobil memerlukannya.
Pengemudi yang tertidur bisa membahayakan lalu lintas
Inilah masalah yang terjadi selama beberapa kasus pengemudi akhir-akhir ini. Dimana pengemudi tidak diizinkan untuk tertidur meskipun mobil sudah dalam keadaan autopilot. Teknologi yang ada akan memberitahu kapan pengemudi harus mengambil alih setir dari komputer.
>>> Baca juga Nissan sedang mengembangkan teknologi pembaca pikiran pengemudi
Dengan memanfaatkan pemahaman manusia tentang tertidur, stress, kurangnya perhatian dan kecemasan pada manusia, para peneliti mengembangkan sistem berbasis sensor. Anna Anund, peneliti dari Swedish National Road and Transport Research Institute, mempresentasikan penelitian untuk mengatasi titik transisi dari mobil ke sopir.
Proyek ini fokus pada pengoperasian mobil otonom
Pemimpin proyek yang berfokus pada pengembangan perangkat lunak untuk sistem sensor pada sopir menjelaskan,
“Sistem ini tidak akan menyemprotkan air ke wajah Anda [ketika Anda mengantuk]. Jika kita berbicara tentang sopir truk, masalah utamanya adalah mereka sudah mengendarai mobil terlalu lama tanpa melakukan apapun. Jika Anda mengemudi di tengah malam, maka tidak ada yang bisa membantu kecuali berhenti.”
>>> Baca juga berita pasar mobil lainnya disini
Lebih lanjut, Anund mengatakan bahwa sistem ini bisa melibatkan banyak sensor. Bukan hanya kamera retina saja, tapi jika bisa sensor dalam kursi pengemudi. Saat ini, sudah banyak sensor yang ada pada mobil, masalahnya adalah bagaimana teknik menggunakan mereka.
Sensor yang mendeteksi pengemudi yang mengantuk sudah ditemukan
Contohnya, jika sensor melihat pengemudi mengantuk, atau bahkan mabuk, sistem bisa meminta mobil untuk mengambil alih. Karena keadaan mengemudi sambil mengantuk atau dalam keadaan mabuk sangat membahayakan, hal ini tentu saja menjadi perhatian khusus.
Saat ini, Ian Reagan, dari institut keselamatan jalan raya, Insurance Institute for Highway Safety di US, mengatakan bahwa sangat penting untuk mengatasi masalah mobil semi-otonom ini. Menurutnya, sistem otomatis perlu diprogram untuk mencari keadaan aman dengan sendirinya, seperti menarik mobil ke sisi jalan atau berhenti, tanpa bergantung pada pengemudi untuk mengambil alih.