Di pasar otomotif saat ini, harga mobil listrik terbilang masih lebih mahal dibandingkan mobil bermesin bahan bakar. Bahkan dengan insentif pajak serta perawatan yang lebih murah, harganya yang tinggi menjadi salah satu halangan mobil ini bisa berkembang. Namun dengan perkembangan baterai listrik serta produksi yang semakin banyak, harga mobil listrik akan menurun jauh lebih rendah.
Harga baterai listrik semakin menurun
Untungnya, dengan daya jangkau baterai listrik yang semakin meningkat, tren biaya baterai per kilowatt-jam terus menurun. Sebagaimana dilansir oleh perusahaan riset energi BloomberNEF (New Energy Finance), dimana rata-rata harga baterai listrik menjadi $ 101 (sekitar Rp 1.5 juta) per kWh pada tahun 2023.
Produksi yang semakin tinggi membantu turunnya harga baterai listrik
>>> Resmi Dirilis, Mobil Listrik Aptera 3 Punya Jangkauan 1.600 km
Penurunan harga tersebut oleh para ahli berbanding lurus dengan harga mobil listrik yang semakin menurun, hingga nantinya sebanding dengan harga kendaraan bermesin konvensional. Ditambah dengan insentif yang diberikan pada kendaraan listrik, kemungkinan besar harganya akan lebih murah dibandingkan membeli mobil bermesin bensin maupun diesel.
Laporan tersebut mencatat bahwa paket baterai untuk bus di China telah turun hingga di bawah $ 100 (sekitar Rp 1.4 jutaan) per kWh. Adapun harga global rata-rata untuk baterai pada tahun 2020 di semua segmen kendaraan listrik, termasuk kendaraan pribadi, bus, dan kendaraan listrik komersial, mencapai titik terendah dengan harga $ 13 (Rp 183.761).
>>> Pemilik Porsche Taycan Ini Komplain Karena Kesulitan Isi Daya Baterai
Akibat produksi semakin banyak
BloombergNEF mengutip peningkatan produksi karena bertumbuhnya penjualan, penurunan biaya produksi, menurunnya harga bahan katoda, dan desain kemasan yang lebih ramah lingkungan disebut sebagai contributor utama penurunan harga. Sesuai dengan prinsip ekonomi: semakin banyak produksi, harga ekosistem akan turun dan menjadi lebih efisien.
Harga Hyundai Ioniq merupakan mobil listrik termurah di Indonesia
Laporan tersebut menyebutkan bahwa penyesuaian harga bisa diprediksi, tapi diperkirakan turun menjadi $ 58 (Rp 819.859) per kWh pada tahun 2030. Salah satu cara untuk membantu mengurangi harga adalah stabilnya penggunaan baterai solid-state. Berdasarkan laporan tersebut, biaya produksi pembuatan baterai jenis ini hanya 40% dari produksi baterai lithium-ion saat ini.
Indonesia sedang menggaet Tesla untuk berinvestasi dalam pembuatan baterai listrik di Indonesia. Saat ini, mobil listrik Hyundai Ioniq yang resmi dirilis di Indonesia pada November lalu menjadi mobil listrik termurah yang bisa Anda dapatkan saat ini. Ioniq dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 624 jutaan.
>>> Review Hyundai Ioniq Electric 2020: Godaan Mobil Listrik Termurah di Indonesia