Mantan Bos Garansindo Tanggapi Investigasi Jeep Grand Cherokee Miliknya

22/09/2021

Pasar mobil

3 menit

Share this post:
Mantan Bos Garansindo Tanggapi Investigasi Jeep Grand Cherokee Miliknya
Kecelakaan Jeep Grand Cherokee yang dialami Muhammad Al Abdullah memasuki babak baru setelah Stellantis mengeluarkan hasil investigasi yang mereka lakukan.

Sebelumnya, kami telah memberitakan mengenai hasil investigasi terhadap kecelakaan Jeep Grand Cherokee di Tol Pejagan-Kanci pada Juli 2021. Dalam insiden tersebut, Muhammad Al Abdullah atau akrab disapa Memet menabrak sebuah truk container dan Airbag yang menjadi fitur keselamatan mobilnya tak berfungsi.

Melalui investigasi tersebut, pihak Stellantis selaku grup perusahaan pemegang merek Jeep menyatakan bahwa disfungsi Airbag tersebut bukan kesalahan manufaktur dari pabrikan.

>>> Airbag Jeep Grand Cherokee Tak Mengembang Bukan Salah Pabrikan

Hasil Investigasi Stellantis

Investigasi yang dilakukan mengambil kesimpulan bahwa Airbag tidak mengembang karena adalah area tumbukan utama yang terjadi saat kecelakaan berada jauh di atas sensor yang memberi sinyal pada Airbag untuk mengembang.

Gambar Airbag Jeep Grand Cherokee

Terlihat dalam foto pasca kecelakaan tidak ada Airbag yang mengembang

"Sabuk pengaman adalah Safety Restraint System yang utama pada kendaraan ini. Area tumbukan utama berada jauh di atas area fokus sensor Safety Restraint suplementer, dengan energi tumbukan disebarkan oleh struktur metal yang remuk. Oleh karena itu, laju perlambatan yang diperlukan untuk mengaktifkan sistem Airbag tak terpenuhi," tulis pernyataan resmi dari tim investigasi Stellantis.

Tim investigasi juga mengutip buku manual Grand Cherokee Summit mengenai Airbag dan sensor SRS (Supplemental Restraint System) di halaman 73 - 74:

Advanced Front Airbag dan Supplemental Driver Side Knee Airbag dirancang untuk memberikan perlindungan tambahan dengan melengkapi sabuk pengaman pada tabrakan frontal yang bergantung pada beberapa faktor, termasuk tingkat keparahan dan jenis tabrakan.

Kedua Airbag tersebut tidak akan bekerja dalam semua tabrakan fontral, termasuk beberapa yang menyebabkan kerusakan substansial pada mobil. Contohnya, tabrakan pada tiang, bagian bawah truk, dan tumbukan dengan sudut offset.

>>> Jeep Wrangler dan Jeep Gladiator Terbaru Tiba di Tanah Air

Tanggapan Pemilik Jeep Grand Cherokee

Menanggapi hasil investigasi tersebut, mantan bos Garansindo yang sempat menaungi merek Jeep melalui kuasa hukumnya menyatakan keberatan terhadap respon dari pihak Stellantis.

Gambar DAS Motor Indonesia

Memet akan melayangkan somasi kepada APM Jeep di Indonesia

Ia pun mensomasi PT DAS Indonesia Motor selaku Agen Pemegang Merek (APM) dan General Distributor Jeep di Indonesia agar memenuhi tanggung jawabnya terhadap konsumen sebagaimana diatur dalam Pasal 8 ayat 1 dan 2 juncto Pasal 62 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Memet juga melayangkan komplain terhadap pernyataan dari pihak Stellantis yang menyebutkan bahwa disfungsi Airbag yang terjadi bukan termasuk kesalahan manufaktur.

Ia menyebutkan bahwa tim investigasi tidak pernah datang ke Indonesia dan melihat mobil atau tempat kejadian perkara. Tim investigasi juga tidak melakukan komunikasi dengan pihak Kepolisian yang menangani kecelakaan dan menerbitkan laporan laka lantas.

Dalam pernyataan pers tersebut, pihak Memet akan mengadukan Stellantis kepada instansi terkait di Amerika Serikat.

>>> Kelangkaan Semikonduktor Kembali Makan Korban, Kini Giliran Jeep

Mengawali karir sebagai jurnalis otomotif di tahun 2017, Taufan mengisi berbagai posisi mulai dari reporter, test driver, dan host untuk salah satu portal berita otomotif nasional. Kini, Ia bergabung sebagai content writer di Cintamobil.com. Taufan merupakan lulusan Hubungan Internasional Fakultas
 
back to top