Peluang Indonesia untuk mengekspor mobil ke Australia semakin terbuka. Hal itu dimungkinkan dengan adanya perjanjian bilateral antara Indonesia dan Australia dalam IA-CEPA (Indonesia-Australia Comprehensive Economy Partnership Agreement yang sudah berlaku sejak 5 Juli 2020.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut pemerintah tak mau menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
Menperin Agus tak mau menyia-nyiakan kesempatan tersebut
>>> Jadi Kebanggaan! Ekspor Mobil Made in Indonesia Bisa Tembus Jepang
Minta Restu Pabrikan Jepang
Ia mengatakan bahwa pihaknya bakal merayu pabrikan mobil Jepang di Indonesia agar mengizinkan untuk melakukan ekspor ke Australia.
"Kalau tidak digunakan mubazir. Untuk buka pasar ekspor kami dari pemerintah akan melakukan pembicaraan dengan produsen dari Jepang supaya mereka bisa memberikan izin ke produsen di Indonesia untuk ekspor ke Australia," ungkap Agus dalam konferensi pers.
Dijelaskan Agus, para produsen Jepang sebaiknya sudah menyiapkan mobil buatan Indonesia yang bisa diekspor ke Negeri Kangguru tersebut. Pasalnya, selera mobil masyarakat Indonesia dengan warga Australia cukup berbeda.
Di Indonesia Avanza jadi primadona, tapi di luar negeri belum tentu
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan bahwa produk yang ada saat ini di Tanah Air kurang bisa diterima di Australia.
Tetapi Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meyakini bahwa mobil sekelas Mitsubishi Xpander dan Toyota Kijang Innova bisa menguasai pasar otomotif Australia. Namun demikian, Lutfi tak menampik bahwa spesifikasi mesin masih menjadi kendala tersendiri.
Xpander dipercaya bisa jadi ujung tombak ekspor mobil ke Australia
"Tapi ternyata kita belum siap karena beberapa hal penting salah satunya mobil yang kita ekspor karena memang basisnya market kita masih berstatus environmentalnya tidak setinggi yang dikerjakan di Australia," jelas Lutfi.
Mobil Buatan Indonesia Sudah Diekspor ke 80 Negara
Produk kendaraan bermotor produksi dalam negeri telah mampu menembus pasar ekspor ke lebih dari 80 negara di dunia. Pada periode tahun 2020, ekspor kendaraan completely build up (CBU) sebanyak 232,17 ribu unit atau senilai Rp41,73 triliun.
Sedangkan, pengapalan untuk kendaraan completely knock down (CKD) sebanyak 53,03 ribu set atau senilai Rp 1,23 triliun, dan komponen sebanyak 61,2 juta pieces atau senilai Rp 17,52 triliun. Program Making Indonesia 4.0 menargetkan sektor industri kendaraan bermotor nasional menjadi pemain global. Bahkan, Indonesia akan menjadi ekspor hub kendaraan bermotor, baik untuk kendaraan berbasis bahan bakar minyak atau internal combustion engine (ICE) maupun kendaraan listrik atau electrical vehicle (EV).
>>> Serupa Tapi Tak Sama, Ini 10 Perbedaan Detail Isuzu Traga Ekspor Dengan Lokal