
Dalam keterangan resminya, Menteri Transportasi Korea Selatan, Kim Hyun-mee melarang 20 ribu mobil BMW untuk digunakan di jalanan di Korea Selatan. Beberapa kasus kebakaran yang melibatkan mobil BMW dalam beberapa waktu terakhir disebut sebagai pemicu pelarangan tersebut.
Pemerintah Korea Selatan telah melarang mobil BMW di jalanan mulai 15 Agustus (foto: CTV News)
Sebagaimana dilaporkan oleh Reuters, larangan ini efektif berlaku mulai hari ini, Rabu, 15 Agustus 2018. Pemerintah Korsel juga menganjurkan pemilik mobil untuk memeriksakan kendaraan mereka pada bengkel resmi untuk masalah keamanan dan mesin.
>>> Ada kejutan lain setelah BMW i8 Roadster
BMW juga tidak membantah bahwa tidak hanya kendaraan yang dipasarkan di Korea Selatan saja yang terkena masalah ini. Kerusakan tersebut bisa saja dialami di negara lain. Menanggapi hal ini, BMW Indonesia mengungkapkan bahwa tidak ada kebijakan untuk membatasi atau melarang mobil BMW melaju di jalanan Tanah Air.
Dalam wawancaranya dengan Tempo, Selasa, (14/8), Jodie O’tania selaku Vice President of Corporate Communication BMW Group Indonesia menjelaskan, "Sampai dengan saat ini tidak ada kendaraan BMW di Indonesia termasuk dalam technical update tersebut."
>>> Dapatkan berita informatif tentang pasar mobil internasional hanya di sini
Telah ada 27 BMW yang terbakar di Korea Selatan (foto: Agency EFE)
Sampai berita ini ditayangkan, masih belum ada berita yang melaporkan adanya kecelakaan atau kerusakan mesin yang dialami oleh pengemudi BMW di Indonesia. Padahal, masalah mesin ini telah ditemui sejak Januari tahun ini. Tercatat 27 mesin BMW terbakar antara Januari – Juli 2018 di Korea Selatan.
>>> Dapatkan informasi harga terbaru hanya ada di Cintamobil.com
BMW Korea menyebutkan bahwa kebakaran terjadi karena cacat pada sistem pembuangan mobil. Pemerintah Korea telah mengungkapkan sedang melakukan penyelidikan terpisah dan akan mengambil langkah tegas serta menentukan langkah hukum bila diperlukan.
BMW Indonesia mengungkapkan tidak ada larangan tersebut di Indonesia (foto: Kemudiku)
Jika hal ini sampai terjadi, BMW akan mengalami kerugian besar. Bukan saja masalah ini akan berdampak pada penjualan BMW di seluruh dunia, tapi pabrikan asal Jerman ini akan kehilangan pasar mereka di Negeri Gingseng tersebut. Menjadi impor terbesar kedua setelah Mercedes, penjualan BMW tahun lalu mencapai 59.624 unit.
>>> Berita terlengkap dari dunia otomotif hanya ada di Cintamobil.com