Setelah 31 Desember 2020, bisa dibilang Lewis Hamilton kini berstatus bebas kontrak. Hal ini mengingat kontraknya dengan Mercedes-AMG F1 Team hanya sampai musim 2020 saja.
Meski berstatus juara bertahan, belum tentu Hamilton bertahan di Mercedes untuk musim 2021
Pun demikian, Hamilton diprediksi masih akan lanjut dengan tim yang dibelanya sejak 2013. Seperti yang ditulis oleh Cintamobil.com beberapa waktu lalu, kontrak baru Lewis Hamilton sepertinya Cuma masalah waktu saja.
>>> Lewis Hamilton Mengaku Ngeri Kalau Nyetir Mobil Sendiri di Jalan Raya
Masih jauh dari kata sepakat
Mercedes sudah menawarkan kontrak baru untuk Hamilton berjangka dua tahun plus satu tahun opsi tambahan dengan nilai yang sama seperti kontrak sebelumnya, yakni $40 juta (setara Rp 560 miliar) per tahun dengan bonus 10% + Hypercar Mercedes-AMG One jika berhasil jadi juara dunia.
Tawaran kontrak tersebut ditolak oleh sang pembalap, yang dirumorkan ingin kontrak jangka panjang dengan nilai $50 juta (setara Rp 700 miliar) di luar bonus dengan tambahan klausul lainnya.
Toto Wolff dan Daimler berselisih pendapat soal kontrak Hamilton
Hal ini jelas membuat para petinggi Daimler (perusahaan induk Mercedes-Benz) tidak terlalu senang. Khususnya di tengah pandemi COVID-19, yang membuat pabrikan berjuluk The Silver Arrows itu tak ingin memberi Hamilton kontrak jangka panjang dengan gaji yang lebih besar.
>>> Sebastien Loeb Gabung Tim Extreme E Milik Lewis Hamilton
Pertimbangkan alternatif lain?
Masalah di atas membuat pembicaraan kontrak baru Lewis Hamilton dengan Mercedes tersendat, namun team principal Toto Wolff masih yakin pembalap andalannya akan bertahan di Brackley, markas tim, untuk musim 2021. Namun dengan tenggat waktu pada awal Maret 2021, sesaat sebelum tes pramusim di Barcelona.
Namun di sisi lain, Ola Kallenius, CEO Daimler, bersikukuh pembicaraan kontrak baru Lewis Hamilton harus rampung secepatnya. Pria Swedia itu juga meminta Wolff melirik opsi lain, semisal George Russell, pembalap akademi Mercedes yang kini tengah magang di Williams, dan sempat menggantikan Hamilton yang terkena COVID-19 di Sakhir GP 2020.
Jika Hamilton pergi, Mercedes bisa mempromosikan Russell sebagai suksesor
Pada balapan itu, Russell memang tidak mencetak kemenangan atau podium, tapi ia mendominasi paruh awal balapan sebelum akhirnya dihentikan blunder kru pit dan masalah ban bocor, akhirnya ia finis P9.
Atau jika ingin melirik pembalap dengan reputasi juara dunia, Mercedes bisa melirik Sebastian Vettel, yang kini berstatus pembalap Aston Martin. Kedekatan kedua tim bisa membuat pemilik tim sekaligus Chairman baru Aston, Lawrence Stroll, menyerahkan pembalap bintangnya ke Mercedes, namun skenario ini secara logis agak sulit.
Lalu, Hamilton bagaimana? Dengan kondisi saat ini di mana seluruh tim sudah memastikan line-up pembalap musim 2021, kemungkinan ia akan memilih rehat sejenak dari F1 jika tidak menemui kata sepakat dengan Mercedes.
>>> Berita mobil baru, event, promosi, informasi pasar mobil baru 2020