
Toyota tidak akan berekspansi lebih jauh di pasar India karena kebijakan pajak yang lebih tinggi di negara tersebut. Kabar ini menjadi pukulan bagi India yang saat ini mencoba memikat produsen mobil global untuk mengimbangi kelesuan ekonomi yang parah akibat pandemi virus corona.
>>> Pandemi Covid-19 Membuat Mahindra Rela Melepas SsangYong Motors
Pajak mobil yang tinggi membuat kepemilikan mobil jauh dari jangkauan banyak konsumen
Pajak Mobil yang Tinggi Bisa Menghambat Pergerakan Ekonomi
"Pemerintah India telah menetapkan pajak atas mobil dan sepeda motor sangat tinggi sehingga perusahaan sulit membangun skala bisnis." kata Shekar Viswanathan, wakil ketua unit lokal Toyota, Toyota Kirloskar Motor seperti dikutip dari Auto News (9/16) seraya menambahkan bahwa pajak yang tinggi juga membuat kepemilikan mobil jauh dari jangkauan banyak konsumen, dan hal itu berarti juga pabrik tidak dapat memproduksi kendaraan dan pekerjaan tidak tercipta.
"Pesan yang kami dapatkan, setelah kami datang ke sini dan menginvestasikan uang, adalah kami tidak menginginkan Anda," kata Viswanathan dalam sebuah wawancara. "kami tidak akan keluar dari India, tetapi kami tidak akan meningkatkan skala bisnis kami." tutupnya.
Toyota sendiri telah beroperasi di India sejak tahun 1997. Produsen mobil asal Jepang tersebut memiliki 89 persen unit lokal. Di India, kendaraan bermotor termasuk mobil, roda dua dan kendaraan utilitas meskipun bukan kendaraan listrik menarik pajak setinggi 28 persen.
Selain itu, ada juga pajak mobil tambahan, mulai dari 1 persen hingga 22 persen, berdasarkan jenis mobil, panjang, atau ukuran mesin. Sebagai contoh, pajak atas kendaraan utilitas yang panjangnya sekitar 13 kaki dengan mesin lebih besar dari 1,5 liter bisa mencapai 50 persen.
>>> Cara Membuat Surat Kuasa Pengambilan BPKB Mobil
Ford memutuskan bekerjasama dengan Mahindra
GM dan Ford Telah Keluar dari India
General Motors telah keluar dari India sejak 2017 silam. Sementara Ford produsen mobil asal AS telah setuju tahun lalu untuk membentuk usaha patungan bersama Mahindra dengan memiliki 51 persen saham pengendali dan Ford memiliki 49 persen saham. Ford telah mengalihkan operasinya di India ke usaha patungan ini, termasuk personel dan pabrik perakitannya di Chennai dan Sanand.
“Ford dan Mahindra memiliki sejarah panjang dalam bekerja sama, dan kami bangga bermitra dengan mereka untuk mengembangkan merek Ford di India. Kami tetap berkomitmen penuh kepada karyawan, dealer, dan pemasok kami, dan era baru kolaborasi ini akan memungkinkan kami mengirimkan lebih banyak kendaraan kepada konsumen di pasar yang penting ini, ”kata Bill Ford, ketua eksekutif, Ford Motor Company tahun lalu (1/10/19).
>>> Temukan informasi mobil menarik lainnya hanya di Cintamobil.com