Kementerian Perindustrian Putar Otak Usai Usulan Pajak Mobil Baru 0% Ditolak

13/11/2020

Pasar mobil

5 menit

Share this post:
Kementerian Perindustrian Putar Otak Usai Usulan Pajak Mobil Baru 0% Ditolak
Kementerian Perindustrian masih mencari cara agar penjualan mobil bisa meningkat setelah usulan pajak mobil baru 0% ditolak oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Usulan pajak mobil baru 0% telah ditolak oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Meski begitu, Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier mengaku pihaknya terus memutar otak untuk mencari cara lain agar daya beli masyarakat khususnya di sektor otomotif bisa meningkat. 

Menurut Taufiek, bukan tanpa alasan Kemenperin memutuskan untuk meningkatkan daya beli kendaraan masyarakat. Pasalnya, industri otomotif memiliki kontribusi sekitar 10 persen terhadap perekonomian Indonesia. Selain itu efek domino dari kegiatan produksi industri otomotif sangat besar bagi industri pendukung di bawahnya.

>>> Vaksin Bukan Penentu Pulihnya Industri Otomotif Indonesia

Industri Otomotif Indonesia Libatkan Banyak Pihak

Ia mencatat, jumlah tenaga kerja yang terserap oleh industri otomotif dan pendukungnya sekitar 1,5 juta orang. Mulai dari pabrikan otomotif sebanyak 22 perusahaan yang menyerap 75 ribu pekerja, kemudian tier 1, 2, dan 3 pemasok komponen di bawahnya, sampai diler kendaraan, bengkel, perusahaan pembiayaan dan bank.

“Jadi kalau dari sisi industrinya sudah kita berikan keringanan pajak, sekarang saatnya memberikan insentif bagi pembeli kendaraan. Kalau jumlah pemesanan dan penjualan meningkat, tentu utilitas pabrik otomotif kita bisa bertambah. Sehingga lebih banyak lagi tenaga kerja yang dilibatkan,” ungkap Taufiek dalam webinar Diskusi Virtual Industri Otomotif ‘Upaya Pemerintah Bangkitkan Industri Otomotif dari Dampak Pandemi COVID-19’ secara virtual Kamis (12/11/2020).

Perlu diketahui, industri otomotif nasional memiliki kapasitas produksi sampai 2,35 juta unit per tahun. Namun sampai saat ini, utilisasinya hanya mencapai 1,28 juta unit.

Penjualan mobil baru

Kementerian Perindustrian masih mencari cara agar penjualan mobil bisa ditingkatkan

Dijelaskan Taufiek, saat mengajukan usulan pajak mobil baru 0%, pertimbangan Kementerian Perindustrian adalah imbasnya akan dirasakan tidak hanya oleh industri otomotif tetapi juga subsektor lain.

“Industri Kecil Menengah (IKM) yang memasok komponen, tentu tidak akan melakukan pengurangan karyawan. Karena komitmen kami dari awal, tidak ada PHK di industri otomotif. Tapi sekarang, kalau pabrik nya produktivitasnya menurun, maka suppliernya juga terdampak,” jelasnya.

Ia mengaku Kemenperin sudah mengajukan lagi usulan insentif pajak bagi pembeli kendaraan kepada Kemenkeu. Namun, sampai saat ini belum diakomodir.

"Kekuatan konsumen untuk membeli itu menjadi penting, jadinya butuh instrumen ke arah situ. Tugas kami di Kemenperin tentu membina industri. Tapi kebijakan fiskal ini kan ada di Kemenkeu keputusannya, jadi tetap kami dorong. Kalau pandangan Kemenkeu lain, tentu sektor otomotif akan turun dan performance ekonomi Indonesia ikut turun. Kalau ada instrumen lain dari sisi konsumen, kami akan dorong lagi," tegasnya.

>>> Masih Sulit Menerawang Industri Otomotif Indonesia Tahun 2021

Sulit Mengejar Target 600 Ribu

Pameran GIIAS

Pameran GIIAS dibatalkan karena pandemi belum juga usai

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara juga menilai sudah saatnya pemerintah membantu mempermudah masyarakat dalam memiliki kendaraan baru di tengah pandemi Covid-19.

Terlebih ada kecenderungan dari masyarakat untuk lebih menggunakan kendaraan pribadi ketimbang naik transportasi umum semasa pandemi. Ini menjadi potensi untuk meningkatkan penjualan. 

"Kami sampaikan konsumen perlu dibantu banyak agar kami pelaku industri bisa tetap produksi. Sebab industri otomotif ini memiliki pengaruh ke sektor lain. Contohnya, 80 persen pemberlian kendaraan bermotor menggunakan jasa keuangan, belum lagi ada sektor asuransi, lalu ada UMKM yang memasok komponen dan sebagainya yang mendorong ekonomi. Kalau otomotif tumbuh maka utilisasi pabrik yang meningkat bisa menyerap lagi tenaga kerja di sektor ini," kata Kukuh.

Tanpa dukungan pemerintah, Kukuh menilai akan sangat berat bagi para anggota Gaikindo untuk dapat memenuhi target produksi sebesar 600 ribu unit di tengah pandemi.

"Kita masih agak berat di patok 600 ribu tapi kayanya cukup berat waktunya sudah November," pungkas Kukuh. 

>>>  Jakarta Auto Week 2020 Jadi Jurus Gaikindo Genjot Penjualan Mobil di RI

Menjadi jurnalis otomotif di salah satu media ternama di Indonesia sejak 2016 dan telah memiliki ragam pengalaman menguji mobil hingga mengunjungi pameran otomotif tingkat dunia. Bergabung sebagai Editor di Cintamobil sejak tahun 2020. Lulusan Universitas Trisakti ini mengawali karir sebagai jurnal
 
back to top