Bisnis jual-beli mobil bekas (mobkas) tengah merasakan imbas dari penyebaran virus corona. Semenjak adanya penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar dan seruan agar masyarakat tetap berada di rumah saja, praktis kegiatan jual-beli mobil pun ikut terhambat lantaran banyak dealer yang tutup.
Akibatnya penjualan mobil bekas pada bulan April anjlok hingga 70%. Bila calon pembeli mobkas berkurang drastis namun tidak dengan suplainya.
Suplai mobkas justru meningkat. Banyak orang yang justru ingin menjual ataupun menukar mobilnya lantaran membutuhkan uang cash untuk dipergunakan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kalangan Menengah Atas Manfaatkan Momen Corona untuk Tukar Mobil
>>> 5 Pilihan Mobil SUV Murah dan Irit Bermesin Bandel Rp100 Jutaan
Namun tak jarang juga dari mereka yang berasal dari kalangan menengah ke bawah mengurungkan niatnya untuk menjual mobil lantaran harganya tak sesuai dengan taksirannya.
"Jadi istilahnya mobilnya dia tadinya Innova dituker sama Calya, jadi itu kan dapat kembalian lah ya mungkin kira-kira Rp 100 juta kalau Innova ke Calya, kalau ke Avanza mungkin balik Rp 60-70 juta. Itu untuk menengah bawah. Tukar downgrade kalau kita bilang istilahnya," ungkap President Director Mobil88 Halomoan Fischer pada sebuah kesempatan video conference.
Innova bekas di Toyota Trust
Tapi tidak dengan orang yang memiliki kocek lebih tebal. Adanya suplai yang banyak disertai permintaan sedikit membuat harga mobil pun ikut menyesuaikan.
>>> Sejarah Honda NSX: Sportscar Jepang Dengan Cita Rasa Italia
Fischer mengakui ada sedikit penurunan harga pada mobil bekas sekitar 10-15%. Hal itulah yang dimanfaatkan oleh mereka yang berduit untuk menukar mobilnya dengan tahun yang lebih baru lagi.
"Yang mungkin tadinya misalnya Fortuner yang tahun 2018, tadinya mereka masih pikir-pikir, begitu sekarang murah, nawarnya sih rada afgan nih (sadis), nawarnya rada dalam. Makanya kita ngelihatnya bahwa mereka itu ngerasa ini peluang, bahwa beli mobil harganya miring," beber Fischer.
Aneka mobkas di Kembar Jaya Motor
"Kalau tadinya misalkan budgetnya untuk beli Fortuner 2016, eh dia coba-coba nawar syukur-syukur dengan budget yang sama dapat Fortuner 2018," kata Fischer lagi.
>>> Simak terus berita terbaru seputar pasar mobil di sini
Absen Berikan Promo Lebaran
Saat ini, pihaknya pun mulai gencar menawarkan mobkas lewat jalur online demi menyiasati berjualan di tengah pandemi corona. Padahal menurut Fischer calon konsumen mobil bekas lebih suka melihat kondisi mobil di dealer dibandingkan harus melihatnya di rumah.
Penjualan mobil bekas yang biasanya moncer jelang libur Lebaran pun tampaknya tak akan terjadi tahun ini. Fischer juga menyebut untuk kali pertama pihaknya tak memberikan promo diskon jelang Lebaran.
"Kita melihat sulitnya gini kalo bicara mau bikin event ngumpulin orang udah pasti nggak boleh kalo maunya online susah juga sih karena marketnya nggak gede. Rasanya tahun ini skip dulu lah promo ," pungkasnya.
>>> Promo mobil baru selalu ada yang menarik, cek daftar lengkapnya disini