Nissan dan Toyota Minta Kompensasi dari Inggris Akibat Brexit

06/10/2020

Pasar mobil

3 menit

Share this post:
Nissan dan Toyota Minta Kompensasi dari Inggris Akibat Brexit
Nissan dan Toyota meminta keringanan dari Inggris terkait kebijakan akibat Brexit yang dikatakan akan dikenakan tarif masuk ke Uni Eropa hingga 10 persen.

Pabrikan mobil asal Jepang Nissan dan Toyota menuntut pemerintah Inggris mengganti biaya tarif jika Inggris tidak dapat menyetujui kesepakatan Brexit dengan Uni Eropa (UE).  Kedua perusahaan saat ini sedang mempersiapkan diri untuk tarif 10% untuk mobil yang diekspor dari Inggris ke UE yang dapat diberlakukan mulai 1 Januari 2021. 

>>> Penjualan Mobil Baru di Inggris September Lalu Terburuk dalam 20 Tahun

Gambar menunjukan Pabrik Toyota di Inggris

Toyota memiliki kapasitas produksi hingga 180 ribu mobil di Inggris

Nissan dan Toyota Minta Keringanan

Jika kondisi pasar seperti itu benar-benar muncul, mereka menginginkan pemerintah Inggris. untuk menanggung beban biaya tarif ekspor kendaraan yang dikirim dari Inggris ke pasar Uni Eropa. Keduanya saat ini tengah membuat mobil di Inggris, dengan Toyota memproduksi Corolla di Burnaston, Derbyshire. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 180.000 mobil.

Sementara itu pabrik Nissan di Sunderland memiliki kapasitas produksi lebih besar dengan kapasitas memproduksi 500.000 mobil setahun. Saat ini mereka membangun Juke, Leaf  dan Qashqai untuk pasokan di Inggris dan Eropa terutama dan merupakan pabrik mobil terbesar di Inggris.

>>> Nissan Re-Leaf, SUV Offroad untuk Tangani Wilayah Bencana Alam

Gambar menunjukan Pabrik Nissan

Sedangkan Nissan bisa memproduksi hingga 500 ribu mobil setiap tahunnya

Produksi Mobil di Inggris Bulan Agustus Didominasi untuk Ekspor

Dari data Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT) sebanyak 51.039 mobil yang keluar dari jalur produksi bulan Agustus. Model yang ditujukan untuk pasar luar negeri menyumbang 43.244 kendaraan, dengan produksi untuk pada dalam negeri Inggris hanya mencapai 7.795 unit. 

Sementara itu total produksi untuk tahun 2020 turun 40,2% atau berada di angka 518.092 unit. Penurunan tersebut membuat kerugian terjadi bagi industri mobil di Inggris sebesar £ 9,5 miliar. Menurut SMMT, setidaknya 13.500 pekerjaan telah hilang di seluruh sektor otomotif tahun ini akibat kerugian tersebut.

"Ini adalah waktu yang semakin mengganggu bagi pembuat dan pemasok mobil Inggris, dengan krisis virus korona membebani sektor ini," kata kepala eksekutif SMMT Mike Hawes seperti dikutip dari lama Autorcar UK (25/9) . "Perusahaan bersiap untuk gelombang kedua, dengan pembatasan sosial dan bisnis yang lebih ketat membuat upaya industri untuk memulai kembali menjadi lebih menantang." tutupnya.

>>> Temukan informasi mobil menarik lainnya hanya di Cintamobil.com

Rahmat menjadi jurnalis otomotif media daring sejak 2014 silam. Tercatat Rahmat bergabung dengan tim redaksi Cintamobil.com sejak 2019 hingga saat ini.  Lulusan jurusan Sastra Indonesia ini sejak awal kuliah memang bercita-cita menjadi seorang jurnalis. Sebelum berkiprah di media yan
 
back to top