Kabar kurang sedap tengah menghantui aliansi Nissan-Mitsubishi. Awal bulan lalu, Nissan dikabarkan berencana untuk menjual 34 persen saham di Mitsubishi. Tak mau berlama-lama, rumor itu langsung dibantah keduanya.
Nissan saat ini masih dalam masa pemulihan terkait kondisi keuangan yang tengah menurun usai kasus penggelapan pajak oleh sang mantan bos, Carlos Ghosn.
Keduanya masih saling mendukung dengan strategi masing-masing
>>> Cuma Ada 1 Varian, Pemesanan Mitsubishi Xpander di Malaysia Membludak
Masih Terus Berkonsolidasi
Sedangkan Mitsubishi juga tengah fokus dalam pengerucutan bisnisnya seperti menarik diri dari pasar besar seperti Eropa. Namun satu hal yang tak bisa dipungkiri adalah Mitsubishi tak bisa bertahan tanpa Nissan. Mengutip Carbuzz, Minggu (6/12/2020), hubungan keduanya kini dekat lagi.
Dalam pemberitaan Automotive News, Mitsubishi di kawasan Amerika Utara memindahkan kantor pusatnya ke daerah Franklin, Tennessee dari selatan California. Ini artinya Mitsubishi akan semakin dekat dengan kantor pusat saudaranya itu di Negeri Paman Sam itu sehingga kerjasama akan semakin erat.
Sebagai contoh, Mitsubishi Outlander yang bakal dirilis dalam beberapa bulan mendatang akan mengusung platform yang sama dengan Nissan Rogue.
Sementara itu dari sisi desain, ciri khas Mitsubishi pada Outlander tak akan hilang baik itu eksterior maupun interior. Sementara di luar Amerika, bos Nissan Makoto Uchida menyebut keduanya tengah bekerja keras untuk saling memperkuat merek masing-masing dan tengah berkonsolidasi untuk menghadirkan mobil kecil, mobil listrik terutama di kawasan ASEAN.
"Saat ini kami belum berdiskusi banyak. Kami hanya bisa mengatakan, untuk rencana Mitsubishi mereka harus membangun strateginya tersendiri di Amerika," ungkap Uchida.
"Bila mereka mengingingkan dukungan dari Nissan sudah pasti kami akan melakukannya. Namun masing-masing punya strategi tersendiri. Itu yang utama," jelas Uchida.
>>> Mitsubishi Xpander Hybrid Baru Meluncur Tahun 2023
Penggunaan Platform yang Sama Untungkan Kedua Pihak
Sekadar kilas balik, Mitsubishi bergabung dengan aliansi Renault-Nissan empat tahun lalu. Kala itu, Mitsubishi bisa dibilang dalam kondisi yang kurang baik. Namun berkat bergabung di aliansi, cukup membantu produsen berlogo tiga berlian itu.
Keduanya kemudian langsung tancap gas dan mulai berbagi platform untuk model yang berbeda. Di Indonesia misalnya aliansi Mitsubishi dan Nissan bisa dilihat dengan adanya penggunaan platform Xpander pada Livina model terbaru. Baik Xpander maupun Livina punya wajah yang identik pun demikian dengan bodi serta dimensinya.
Penjualan Livina moncer lagi
Penggunaan platform yang sama dengan Xpander membuat penjualan Nissan Livina kembali bergairah tanpa harus mengeluarkan investasi besar-besaran. Sebelumnya, Nissan memang sudah lama tak memoles tampilan MPV andalannya itu.
>>> Review Dan Test Drive All New Livina VE 2019, Lebih Murah Rp 12 Juta Bakal Dapat Apa?