Larangan mudik bakalan segera berlaku pada 6 Mei 2021. Adapun sejumlah kebijakan sudah disiapkan untuk mengantisipasi sekaligus mencegat pemudik pulang ke kampung halaman. Akan ada ratusan titik penyekatan yang disiapkan pihak kepolisian.
Kemudian dari sisi pengendalian transportasi, Jasa Marga juga bakal menutup jalan tol Layang MBZ sesuai masukan dari pihak kepolisian. Rencananya penutupan akan dilakukan mulai pukul 24.00 WIB dini hari.
>>> Pakai Nama Baru, Tarif Tol Layang MBZ Tidak Berubah
Jalan Tol Layang MBZ Menuju Cikampek Ditutup Sementara
Jalan Tol Layang MBZ diresmikan pada April 2021
Jalan Tol Layang MBZ akan ditutup sementara seluruh untuk akses baik menuju Jakarta ataupun Cikampek. Hal ini dilakukan untuk membatasi pergerakan arus lalu lintas keluar dan masuk Jabotabek agar meminimalisir penyebaran COVID-19.
Sementara itu untuk layanan transaksi, Jasa Marga juga turut mengantisipasi adanya pengalihan lalu lintas di gerbang tol terdekat dengan posko penyekatan. Jasa Marga menyiapkan mobile reader dan tambahan petugas tapping di gerbang tol untuk meningkatkan kapasitas transaksi serta memastikan keberfungsian peralatan tol dan kelengkapan operasional di setiap gerbang tol.
Di Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area, Direktur Pengelolaan Gedung dan Fasilitas PT Jasamarga Related Business Tita Paulina menjelaskan, Jasa Marga juga melakukan upaya pencegahan penyebaran covid-19 dengan menerapkan physical distancing & protokol kesehatan COVID-19, membatasi kapasitas parkir maksimal 50% dan waktu singgah pengunjung.
“Kami juga menyediakan lokasi posko kesehatan dalam rangka pelaksanaan random check sampling rapid test antigen di rest area, berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 Daerah. Adapun lokasi pelaksanaan kegiatan tersebut yang telah terkonfirmasi hingga saat ini berada di TIP KM 519 B Jalan Tol Solo-Ngawi, TIP KM 57A Jalan Tol Jakarta-Cikampek, TIP KM 72A dan 88A Jalan Tol Cipularang,” kata Tita.
>>> Catat! Ini Titik Penyekatan di Bekasi dan Tangerang
Arus Lalu Lintas Juga Dipantau Lewat Udara
Arus lalu lintas juga bakal dipantau lewat udara
Di luar empat layanan operasional jalan tol tersebut, bakal ada peningkatan pelayanan untuk pengguna jalan yang juga bersinergi dengan instansi lainnya. Salah satunya yaitu pelaksanaan uji coba patroli udara yang bekerjasama dengan Indonesia Flying Club (IFC) untuk pemantauan arus lalu lintas di jalan tol untuk mendapatkan sumber informasi secara real time, cepat dan efisien, terutama dalam memantau titik kepadatan di lokasi penyekatan dan pada Gerbang Tol Utama.
"Direncanakan akan dilakukan pada 5-6 Mei 2021 dan 16-17 Mei 2021. Patroli udara dilaksanakan sejak pagi hingga sore hari, selama kondisi cuaca memungkinkan. Jenis armada pesawat yang digunakan adalah pesawat Cessna 172P untuk rute Jakarta-Cikampek, Palimanan s.d Cirebon dan Cessna 152 untuk rute Cirebon, Batang-Semarang s.d Sragen,” imbuh Atika.
Selain itu, Jasa Marga bersama BASARNAS juga akan melakukan simulasi penanganan kecelakaan dengan rescue udara sebagai bentuk peningkatan kemampuan dan kesiapsiagaan tim penyelamatan korban kecelakaan di jalan tol melalui helikopter.
Kegiatan simulasi ini akan dilaksanakan di dua lokasi sekaligus, yaitu Km 40B Jalan Layang MBZ (Parking Bay) dan Km 19B Jalan Tol Jagorawi (Eks Gerbang Tol Cimanggis Utama).
“Kami akan melakukan skenario penanganan kecelakaan khusus pada jalan layang dan jalur VVIP karena lokasi tersebut sulit dijangkau ketika terjadi kecelakaan. Ini baru pertama kali dilakukan di jalan tol sesuai inisiasi BASARNAS,” jelas Atika.
Dalam mendukung pemberian informasi publik dalam rangka lalu lintas Hari Raya Idul Fitri 1442 H, Jasa Marga juga telah meluncurkan Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) yang merupakan pusat informasi dan pengendali lalu lintas terintegrasi di jalan tol.
Polisi siapkan 381 titik penyekatan
Project Director JMTC Raddy R. Lukman mengatakan, JMTC sebagai “the eye of tollroad” mengumpulkan dan mengintegrasikan seluruh informasi lalu lintas jalan tol melalui beberapa sumber informasi.
“Pantauan dilakukan melalui total 1.705 CCTV, 65 Smart CCTV yang terdiri dari 26 Speed Camera dan 39 Traffic Counting, 22 Remote Traffic Microwave Sensor (RTMS), informasi petugas dan peralatan teknologi lainnya. Kami juga mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi dari petugas layanan lalu lintas hingga informasi dari pengguna jalan melalui Call Center 14080 dan Twitter @PTJASAMARGA,” tambahnya.
JMTC juga didukung oleh Jasamarga Integrated Digitalmap sebagai platform pengolah informasi dari berbagai sumber yang kemudian diproses oleh sistem teknologi berbasis Intelligent Transportation System (ITS) untuk analisis dan pengambilan keputusan yang lebih akurat dalam melakukan rekayasa lalu lintas.
>>> Ada Larangan Mudik Bukan Berarti Mobil Tak Perlu Perawatan Jelang Lebaran Ya!