Toyota berencana untuk memperkenalkan konsep kendaraan listrik dengan menggunakan baterai solid state pada Olimpiade Musim Panas di Tokyo. Dengan penundaan ajang empat tahunan tersebut akibat pandemik COVID-19, pengembangannya masih berlanjut dan telah dipasang dalam berbagai mobil konsep Toyota, termasuk Toyota e-Palette.
Pengisian lebih cepat dari lithium ion
Masih banyak yang belum diketahui tentang baterai satu ini. Tetapi kegunaannya bisa dibilang lebih kuat dibandingkan baterai lithium-ion yang sedang dikembangkan dengan pengisi tenaga mobil listrik dewasa ini. Diberitakan Automotive News Europe, solid state memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi sehingga memungkinkan baterai lebih kecil dan lebih ringan serta menawarkan waktu pengisian yang lebih cepat.
Sistem pengisian mobil listrik Toyota hingga penuh hanya membutuhkan waktu 15 menit
Keiji Kaita dari Toyota mengungkapkan kemampuan solid state dalam publikasi prototipe pengembangan yang memungkinkan kendaraan listrik bisa terisi penuh dari kosong hingga 15 menit. Keiji belum mengungkapkan berapa kapasitas baterai yang digunakan, tetapi menegaskan kemampuan pengisiannya lebih cepat dibandingkan baterai lithium-ion dengan kapasitas yang sama.
>>> Cintamobil TV : Perjalanan dan Sejarah Toyota di Indonesia
Masalah produksi massal
Sayangnya, masih ada sejumlah masalah yang perlu diselesaikan untuk menghadirkan mobil listrik terbaru Toyota ini ke pasaran. Mulai dari masalah keamanan berkendara serta daya tahan yang dilaporkan mengganggu pengembangan mobil.
Mobil listrik Toyota e-Palette diprediksi akan menjadi ‘wadah’ bagi baterai terbaru Toyota
>>> Toyota Corolla Cross 2020 Meluncur di Indonesia 6 Agustus
Namun yang menjadi masalah paling serius yaitu produksi massal. Dilansir dari Carscoop, baterai harus dibuat di lingkungan yang sangat kering dan tidak lembab. Metode ini melibatkan bilik transparan dimana pekerja menggunakan sarung tangan karet sehingga cukup mengganggu dan memperlambat proses produksi.
Toyota berkomitmen untuk memproduksi baterai bertenaga super ini dalam beberapa tahun ke depan. Kaita menyebutkan baterai tersebut akan masuk ke proses produksi pada tahun 2025. Awalnya akan lebih mahal dibandingkan baterai lithium-ion. Namun keunggulan baterai solid state cukup besar: mempertahankan 90% kinerja hingga 30 tahun.