Ikuti kami di berita google
Audi umumkan peluncuran kelompok tim baru yang dikenal sebagai Artemis. Proyek terbaru ini bertujuan untuk mengembangkan serangkaian mobil listrik yang efisien untuk datang ke pasar otomotif di tahun 2024.
>>> VW Makin Serius Garap Mobil Listrik di China
Rendering dari Audi e-tron electric hatchback
Audi menempatkan Alex Hitzinger sebagai penanggung jawab atas proyek ini. Saat ini ia adalah pemimpin VW Group dalam pengembangan teknologi mengemudi otonom, menariknya latar belakangnya berada di bidang motorsports. Dia memiliki pengalaman di Toyota Motorsport, Cosworth, dan Red Bull Technology. Dia juga pernah membantu membangun tim Porsche memenangkan Le Mans 24 Jam dari 2015 hingga 2017. Hitzinger bahkan pernah bekerja pada program kendaraan otonom milik Apple.
Tim Artemis ini akan berada di bawah spanduk Audi. Namun, tujuannya agar dapat menguntungkan merek di bawah naungan Volkswagen Grup lainnya. Hitzinger dan seluruh timnya akan memiliki akses ke sumber daya dan teknologi VW Group.
Misalnya, Car.Software, sebuah unit bisnis independen di bawah VW Group, akan menyediakan layanan digital untuk Artemis. Hasilnya diharapkan dapat membuat blue print yang akan membuat VW Group menjadi produsen mobil yang lebih gesit yang mampu membawa kendaraan baru dan berteknologi maju ke pasar dengan lebih cepat.
>>> Mobil Listrik VinFast Terjepret Lakukan Tes, Rilis November 2020
Mobil listrik diyakini sebagai masa depan dari industri otomotif
VW Group sejatinya berencana untuk memproduksi dan menjual sebanyak 75 model kendaraan listrik di seluruh mereknya di tahun 2029. Hadirnya tim Artemis juga tidak mengubah rencana Audi untuk menghasilkan 20 kendaraan listrik murni dan 10 plug-in hybrid baru pada di tahun 2025.
"Anak perusahaan dari Volkswagen Grup memiliki banyak potensi," kata Ketua Dewan Manajemen Audi AG, Markus Duesmann.
“Sebanyak 75 mobil listrik yang direncanakan hadir pada tahun 2029, inisiatif listrik saat ini di Volkswagen Grup secara alami mengikat semua kapasitas kami. Pertanyaan yang jelas adalah bagaimana kita bisa menerapkan tolok ukur teknologi tinggi tambahan tanpa membahayakan pengelolaan proyek yang ada, dan pada saat yang sama memanfaatkan peluang baru di pasar otomotif,” tutupnya.
>>> Berita otomotif terbaru dari dalam dan luar negeri bisa Anda temukan di sini
