
Produsen mobil asal China DFSK tak hanya memproduksi mobil untuk kebutuhan pasar domestik. DFSK rupanya juga memanfaatkan pabriknya di Indonesia untuk melakukan produksi guna memenuhi pasar ekspor.
Meski terhambat dengan adanya pandemi, DFSK nyatanya masih mampu untuk meraih torehan positif untuk melakukan ekspor ke sejumlah negara. Tercatat sepanjang 2020, mobil DFSK berlabel 'Made in Indonesia' itu meningkat.
Supercab juga diekspor
>>> Modal Rp 2 Jutaan Perbulan Bisa Bisnis Pakai DFSK Super Cab, Mau?
Ekspor Mobil DFSK Meningkat Tajam
DFSK telah berhasil mengirimkan 1.094 kendaraan dari berbagai model baik itu secara utuh (CBU) ataupun komponen rakitan (CKD) pada tahun 2020 ke berbagai negara. Angka tersebut terus meningkat dan akhirnya menorehkan peningkatan hingga 228% dibandingkan ekspor DFSK pada tahun 2019 yang hanya mencapai 479 kendaraan.
Mobil DFSK di Mancanegara
Model-model kendaraan DFSK yang diproduksi di pabrik Cikande terdiri atas DFSK Glory i-AUTO, DFSK Glory 580, DFSK Glory 560, DFSK Super Cab, dan DFSK Gelora.
“Pencapaian ekspor di tahun 2020 ini menjadi bukti bahwa kendaraan-kendaraan DFSK buatan Indonesia diminati di pasar global dan sudah teruji memiliki standar kualitas internasional. Hasil yang diraih di tahun ini akan mendorong kami untuk terus menghadirkan kendaraan-kendaraan yang berkualitas untuk pasar ekspor dan tentu juga di dalam negeri,” kata PR & Media Manager PT Sokonindo Automobile Achmad Rofiqi dalam keterangannya.
Ekspor merupakan salah satu strategi bisnis DFSK di Indonesia. Baru-baru ini, mobil DFSK buatan Indonesia itu juga diketahui mengaspal di Malaysia. Tapi ternyata mobil DFSK buatan Indonesia itu tak hanya menyambangi negeri jiran.
Ekspor mobil DFSK meningkat cukup tajam
>>> Kasus DFSK Glory 580 Diharap Bisa Beres Lewat Proses Mediasi
Sempat Terhambat PSBB
Kendaraan-kendaraan buatan Indonesia ini telah dikirim ke lebih dari 10 negara, seperti Srilanka, Brunei Darussalam, Maroko, dan lainnya.
"Sejak pertama kali hadir di Indonesia, DFSK memiliki semangat untuk menjadi pemain global dengan menyediakan berbagai jenis kendaraan yang dibutuhkan oleh berbagai negara. Hal ini sesuai dengan strategi utama yang telah kami lakukan sejak awal yakni berakar di Indonesia, ekspansi ke Asia Tenggara, dan didistribusikan secara global," kata Rofiqi.
Ekspor mobil buatan Indonesia memang sempat terganggu penghentian produksi dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) ekspor CBU Indonesia menurun 30,1% dari sebelumnya 332.004 unit menjadi 232.175 unit.
Maka dari itu, bila pabrikan itu bisa mencatatkan hasil positif tentu ini menjadi prestasi tersendiri. Untuk ekspor, DFSK memang bukan yang teratas. Daihatsu masih memuncaki posisi teratas ekspor CBU tertinggi dengan 91.472 unit. Sementara DFSK berada di tempat ketujuh dari sembilan pabrikan yang melakukan ekspor.