
Produsen mobil asal Jepang Mitsubishi Motors Corporation memperkirakan kerugian hingga 26 miliar yen atau setara dengan Rp3.7 triliun untuk tahun fiskal hingga Maret mendatang. Hasil minor ini dikarenakan penurunan penjualan akibat virus corona atau Covid-19.
>>> Kim Jong Un Jadikan Mobil Mewah sebagai Toilet Berjalan, Benarkah?
Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi
Dilansir dari laman Washingtonpost, Mitsubishi yang telah beraliansi dengan Nissan Motor Corporation umumkan revisi proyeksi pendapatannya. Pembuat kendaraan SUV Pajero Sport ini sebelumnya memperkirakan laba dari kedua aliansi mencapai 2,45 triliun yen ($ 23 miliar) namun kini proyeksi penjualannya turun menjadi 2,27 triliun yen ($ 21 miliar).
Menurut keterangan Mitsubishi “Saat ini permintaan untuk mobil baru telah turun karena wabah virus corona dan dampaknya jauh lebih besar dari yang diperkirakan perusahaan.” katanya dalam sebuah pernyataan.
>>> Bantu Ringankan Dampak Wabah COVID-19, Auto2000 Gelar Bazar Ramadhan Online
Pandemi virus corona membuat industri otomotif di Jepang alami penurunan
Proyeksi suram Mitsubishi ini bisa menjadi pertanda berita serupa dari para pembuat mobil lainnya di seluruh dunia. Produksi pabrik mobil telah dihentikan sementra dan penjualan alami penurunan juga telah dialami banyak produsen mobil di dunia.
Seperti banyak orang ketahui, industri otomotif adalah pilar penting ekonomi di Jepang, dengan goyangnya industri ini dampaknya diperkirakan cukup besar, bukan tidak mungkin bisa menimbulkan resesi. Sebelum diterpa masalah oleh pandemi virus corona, aliansi Mitsubishi, Nissan, dan Renault sudah lebih dulu dihantam masalah internal akibat pelanggaran hukum yang dilakukan mantan bos aliansi, Carlos Ghosn.
>>> Pastikan Mobil Tetap Aman Meski Berada di Rumah Aja, Begini Tipsnya
Bukan hanya itu saja, keharmonisan aliansi ini juga menjadi perbincangan setelah Nissan beberapa waktu lalu dikabarkan akan meninggalkan aliansi yang dibentuk bersama Renault dan Mitsubishi. Keputusan ini diambil menyusul penurunan angka penjualan di Tiongkok akibat pandemi virus vorona.
Nissan belum mengambil keputusan untuk meninggalkan aliansi, namun menurut penelusuran kantor berita Reuters terhadap dua pekerja Nissan mengatakan perpisahan aliansi tinggal menunggu waktu saja. Sebelumnya, Mitsubishi Motors Corp mengatakan dalam meeting internal mereka akan menghentikan suntikan uang ke dalam aliansi.