Miliarder asal Indonesia ini memang bukan nama sembarangan di Tesla. Leo KoGuan yang saat ini merupakan pemegang saham individu terbesar ketiga di Tesla setelah Musk dan co-founder Tesla, Larry Ellison, mendesak Elon Musk untuk mundur dari jabatannya dan mencari pengganti yang bisa melanjutkan popularitas Tesla.
Desak Elon untuk mundur
Leo yang memiliki sekitar 22,6 juta saham Tesla per bulan Agustus lalu mengungkapkan pendapatnya melalui akun Twitter miliknya pada hari Rabu lalu. Ia menyayangkan Musk yang disebut telah “meninggalkan Tesla dan Tesla bagaikan tanpa CEO".
>>> Simak harga mobil baru dengan promo terbaik hanya di sini
Leo merupakan pemilik saham ketiga terbesar di Tesla
Dilansir dari Reuters, saham Tesla merupakan salah satu yang mengalami penurunan drastis di antara pabrikan otomotif besar dan perusahaan teknologi tahun ini. Para investor khawatir akuisisi Twitter oleh Musk dapat mengalihkan perhatian mantan orang terkaya di dunia tersebut terhadap Tesla.
Dalam pemberitaannya, Reuters mengungkapkan bahwa Musk akan memastikan pemegang saham Tesla mendapatkan keuntungan dari akuisisi Twitter dalam jangka panjang. Walaupun belum ada konfirmasi maupun rincian lebih lanjut mengenai pernyataan Musk tersebut.
>>> Bukan Elon Musk, Ternyata Ini Dua Orang Pendiri Tesla
Berbagai kontroversi Elon
Elon Musk yang pertama kali masuk ke dalam Tesla pada tahun 2004 silam memang sering bermasalah dengan postingan dan komentar komersial di Twitter, bahkan sebelum mengakuisisi platform sosial media tersebut.
Banyak kontroversi terjadi selama Elon menjabat sebagai CEO Tesla
Komisi Sekuritas dan Pertukaran Amerika (SEC) menuduh Musk menyesatkan investor karena tweet yang ia lontarkan pada bulan Agustus tahun 2018. Ia kala itu mempertimbangkan mengakuisisi Tesla untuk kepemilikan pribadi dan membeli saham Tesla dengan harga $420 (Rp6,5 juta) per saham. Meski pada akhirnya ia tak melanjutkan pernyataan tersebut.
Bahkan ketika Musk mengindikasikan bahwa ia akan menyerahkan titel CEO Twitter kepada orang lain, investor masih khawatir bahwa prospek penjualan dan keuntungan Tesla tahun depan semakin memburuk. Hal ini ditandai dengan melemahnya permintaan dan penawaran diskon dari Tesla kepada pembeli di awal bulan ini.
>>> Dua Orang Tewas, Tesla Model Y Tiba-Tiba Ngebut Saat Akan Parkir