Sir Francis Owen Garbett Williams CBE atau biasa dikenal Sir Frank Williams, merupakan salah satu sosok legendaris di Formula 1. Ia meninggal di usia 79 tahun setelah dirawat di rumah sakit selama 2 hari.
Tim yang ia dirikan, Williams Racing merupakan salah satu yang tersukses dalam sejarah F1. Dipimpin oleh Sir Frank Williams, mereka mampu meraih 114 kemenangan Grand Prix, 7 gelar juara dunia pebalap, dan 9 gelar juara konstruktor.
Williams merupakan tim paling dominan pada akhir 1980-an dan awal 1990-an
Ia pensiun dari dunia balap pada 2012, dan menyerahkan kepemimpinan tim Williams Racing kepada putri semata wayangnya, Claire. Williams dikenal sebagai sosok yang inovatif, visioner, dan gigih.
>>> F1 Qatar 2021: Lewis Hamilton Juara, Alonso Akhiri Puasa Podium
Sejarah Williams Racing
Sir Frank Williams mengawali karier di dunia balap sebagai seorang pebalap dan mekanik. Pada tahun 1966, ia mendirikan Frank Williams Racing Cars dari gajinya sebagai seorang salesman.
Tim tersebut pertama kali membalap di F1 pada tahun 1969 dengan pebalap Piers Courage menggunakan mobil dari Brabham. Mobil tersebut mampu finis di urutan kedua pada Grand Prix Monako dan Amerika Serikat.
Piers Courage merupakan pebalap pertama di bawah asuhan Sir Frank Williams
Di tahun 1976, sebagian dari saham tim dibeli oleh Walter Wolf. Tim tersebut pun berganti nama menjadi Wolf-Williams Racing. Namun, hubungan antara Williams dan Wolf merenggang di akhir musim.
Pada akhirnya, Williams membangun tim baru yang bernama Williams Grand Prix Engineering bersama dengan Patrick Head di tahun 1977. Tim inilah yang meraih kesuksesan besar dan masih membalap di Formula 1 hingga hari ini.
Kesuksesan Williams
Setelah 2 tahun tanpa kemenangan, akhirnya Williams mampu mendapatkan trofi pertamanya pada tahun 1979 bersama dengan Clay Regazzoni. Di tahun selanjutnya, tangan dingin Sir Frank Williams akhirnya menghasilkan mobil kompetitif dan berhasil meraih gelar juara dunia pebalap dan konstruktor bersama pebalap Australia, Alan Jones.
Williams meraih gelar juara dunia pertama bersama Alan Jones
Mereka juga meraih gelar juara konstruktor di tahun 1981 bersama duo pebalap yang sama, Alan Jones dan Carlos Reutemann. Di tahun 1982, Williams menunjukkan kelihaiannya dalam menilai potensi seorang pebalap dengan merekrut Keke Rosberg.
Padahal, di musim balap sebelumnya Rosberg tidak mampu mencetak poin sama sekali. Namun ayah dari Nico Rosberg tersebut langsung meraih gelar juara bersama Williams meski hanya memenangkan 1 Grand Prix. Sayangnya, mereka tak mampu mempertahankan gelar juara konstruktor.
>>> Williams F1: Akhir Dari Tim Tradisional Sarat Prestasi
Setelah itu, mereka harus puasa gelar hingga tahun 1987. Williams Racing tampil dominan di mana Nelson Piquet berhasil meraih gelar juara pebalap, dan rekan setimnya Nigel Mansell berada di urutan kedua. Williams juga memenangkan gelar juara konstruktor pada tahun ini.
Nelson Piquet menjadi juara dunia bersama Williams di tahun 1987
Sir Frank Williams juga mampu mengantar timnya untuk meraih gelar juara konstruktor pada tahun 1992, 1993, 1994, 1996, dan 1997. Sementara itu, Williams Racing juga mengantar pebalapnya untuk meraih gelar juara pada tahun-tahun tersebut kecuali 1994.
Sebagai informasi, 1994 adalah tahun di mana Michael Schumacher mulai menunjukkan potensinya sebagai salah satu pebalap F1 terhebat sepanjang masa dengan memenangkan gelar pertamanya bersama Benetton-Ford.
Tahun 1994 juga menjadi tahun yang kelam untuk Williams Racing karena kematian Aryton Senna. Saat itu Williams merasa sangat terpukul karena kejadian tersebut. Sebagai penghormatan terhadap Senna, semua mobil Williams Racing selalu dihiasi dengan logo Senna.
Di tahun 1996, Damon Hill menjadi pebalap Williams yang meraih gelar juara dunia. Sedangkan di tahun selanjutnya, giliran Jacques Villeneuve yang mampu menaklukkan Schumacher dan Ferrari. Sayangnya, setelah tahun 1997 Williams tak pernah lagi merasakan gelar juara.
Meski dengan kekurangannya, Sir Frank Williams mampu membuktikan bahwa ia adalah seorang pemenang
Meski begitu, Williams membuktikan bahwa ia adalah sosok yang hebat dalam memimpin sebuah tim balap. Semua pencapaiannya bukan sesuatu yang mudah. Mereka mendominasi Formula 1 di era 1990-an sebelum Michael Schumacher mulai memborong gelar juara bersama Scuderia Ferrari.
Sukses di lintasan balap, Williams menghadapi tantangan pribadinya sendiri setelah terkurung di kursi roda sejak kecelakaan mobil di dekat sirkuit Paul Ricard pada 1986.
Tapi dia tidak pernah membiarkan kekurangannya mempengaruhi fokusnya dalam melakukan segalanya untuk membuat timnya sesukses mungkin. Williams dan timnya sangat berjasa bagi F1 untuk membesarkan ajang balap ini di akhir periode 1980-an dan awal 1990-an.