
Prestige Image Motorcars melalui divisi aviasinya yakni Prestige Aviation resmi melakukan pemesanan 100 unit kendaraan udara otonom (Autonomous Aerial Vehicle) EHang 216. Acara penandatanganan perjanjian pre-order 100 unit drone raksasa tersebut diadakan di Aspal Area IIMS 2022.
Pada acara tersebut, mereka juga sempat menerbangkan salah satu EHang 216 secara vertikal sebagai demo, sebelum akhirnya diturunkan kembali di hadapan awak media dan tamu undangan. Drone tanpa awak ini memungkinan beragam penggunaan smart mobility (mobilitas pintar) mulai dari transportasi umum, logistik, hingga patroli.
Selayang Pandang EHang 216
Berbeda dengan helikopter, EHang 216 adalah sebuah drone atau pesawat tanpa awak. Drone ini mengusung sistem operasi targeted autonomous flying sehingga dapat melakukan penerbangan secara otonom dengan rute yang sudah ditentukan dengan dimonitor oleh pusat komando.
>>> Review Tesla Cybertruck 2020: Truk Revolusioner Tesla Bergaya Cyberpunk!
Tampilan cockpit EHang
EHang 216 memiliki lebar 5,63 meter dengan tinggi 1,85 meter dan bisa dinaiki oleh dua orang dewasa dengan catatan bobot maksimalnya 220 kg. Taksi terbang ini dapat menempuh jarak sekitar 35 hingga 65 km, dengan waktu terbang sekitar 16 sampai 45 menit dengan kecepatan maksimal 130 kilometer per jam. 216 memiliki 16 baling-baling dan masih mampu terbang dengan seimbang walau lima baling-balingnya mengalami kerusakan.
Oh iya, drone ini merupakan kendaraan ramah lingkungan karena tidak menggunakan mesin bakar melainkan motor listrik yang ditenagai oleh baterai. Pengisian baterainya juga terbilang cepat, hanya butuh 1,5 jam dari kosong hingga penuh.
Flight Demo di IIMS 2022
Selain demonstrasi di IIMS 2022 beberapa waktu lalu, drone ini juga sudah melakukan uji terbang di Bali pada November 2021. Klaimnya, EHang 216 berhasil mengudara dengan ketinggian 300 meter mengitari pulau dewata tanpa awak dan penumpang.
>>> Akhirnya! Taksi Terbang EHang 216 Mendarat di Jakarta
Siap Mendukung Implementasi Smart City
Dalam rilis resminya, Prestige Aviation menyebut bahwa taksi terbang ini siap untuk mendukung implementasi smart city di Indonesia. Salah satunya di ibu kota negara baru yang diresmikan dengan nama 'Nusantara' yang mengusung konsep kota pintar ini.
Salah satu penggunaan EHang di luar transportasi dan logistik
"Harapan saya, Prestige Aviation dapat memenuhi kebutuhan transportasi udara Indonesia, kami siap mendukung Smart City Ibu Kota Negara Baru. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan. Adanya transportasi udara yang memfasilitasi mobilitas antar-pulau akan membantu pertumbuhan perekonomian tiap daerah, apalagi cost yang dikeluarkan itu terbilang murah dibandingkan dengan menempuh perjalanan melalui jalur darat," ungkap Rudy Salim, Executive Chairman Prestige Aviation.
Tak menutup kemungkinan bahwa mobilitas di masa depan akan dipenuhi dengan drone tanpa awak yang ramah lingkungan. Dan EHang 216 ini membuka pintu akan berbagai kemungkinan penggunaan strategis. Rencananya jika regulasinya telah selesai dibuat, drone ini akan dijual untuk umum dan digunakan untuk kebutuhan komersial. Jika Anda tertarik untuk membelinya, kabarnya EHang 216 akan dibanderol sekitar Rp 8,3 miliar.