Mengenal KM 428, Lokasi Kecelakaan Chacha eks Trio Macan

06/01/2021

Pasar mobil

3 menit

Share this post:
Mengenal KM 428, Lokasi Kecelakaan Chacha eks Trio Macan
Kecelakaan beruntun di KM 428 Tol Trans Jawa ruas Semarang-Solo mengakibatkan Chacha Sherly meninggal dunia. Seperti apa lokasi kecelakaan eks Trio Macan tersebut?

KM 428 Jawa jalur B menjadi titik lokasi kecelakaan beruntun yang terjadi di Tol Semarang-Solo pada Senin, (4/1/2021). Sebanyak 6 mobil dari arah Solo dan 1 bus dari arah Semarang di jalur A terlibat. Selain mengakibatkan kemacetan, kecelakaan juga memakan korban jiwa. Eks personel Trio Macan, Chacha Sherly meninggal dunia setelah mobil yang ditumpanginya terlempar ke jalur A (jalur berlawanan) dan dihantam bus dari arah Semarang.

Terlepas dari hasil penyelidikan yang tengah dilakukan Kepolisian, menarik untuk dikenali seperti apa lokasi kecelakaan eks Trio Macan tersebut.

Foto Kecelakaan beruntun di KM 428 Tol Trans Jawa ruas Semarang-Solo

KM 428, Lokasi Kecelakaan eks Trio Macan hingga meninggal dunia

KM 428

KM 428 ada di jalan Tol Semarang-Solo Seksi 1 (Tembalang/Banyumanik-Ungaran 16,3 Km). Dari arah Semarang lokasinya setelah Jembatan Penggaron (400 meter) dan 1 Km sebelum Rest Area KM 429A. Bagi pengendara yang pernah melewatinya dari Semarang ke Salatiga/Solo, pasti tahu kalau jalan tol ini begitu hijau dan indah.

Tidak lama selepas Gerbang Tol (GT) Banyumanik pengendara akan melewati Jembatan Banyumanik 1 sepanjang 170 meter. Lalu secara berturut-turut akan melewati Jembatan Banyumanik 2 (384 m), Jembatan Gedawang (470 m), Jembatan Susukan (470 m), dan Jembatan Penggaron (400 m). Sampailah di Rest Area 429A Ungaran.

Selepas Rest Area KM 429A Ungaran, pengendara segera bertemu dengan Simpang Susun Ungaran. Bagi yang ke Ungaran, Gunungpati, dan Kawasan Wisata Bandungan bisa keluar melalui simpang susun ini melalui Gerbang Tol Ungaran.

Jika tidak ingin keluar perjalanan berlanjut ke Tol Semarang-Solo Seksi 2 (Ungaran-Bawen). Di jalur sepanjang 11 Km ini pengendara akan melewati 3 jembatan panjang yaitu Jembatan Tinalun (335 m), Jembatan Lemah Ireng I (879 m), dan Jembatan Lemah Ireng II (300 m). Sebagai informasi, Jembatan Lemah Ireng adalah jembatan darat terpanjang yang berada di Jalan Tol Trans Jawa.

>>> Jembatan Lemah Ireng I, Jembatan Terpanjang Tol Trans Jawa

Foto salah satu tanjakan Tol Semarang-Solo ruas Banyumanik-Bawen

Jalur Semarang Bawen, jalur A Tol Semarang-Solo didominasi tanjakan tajam

Indah, tapi berbahaya

Seperti banyak diberitakan, jalan Tol Semarang-Solo memang terkenal dengan keindahannya, utamanya di sepanjang Semarang-Bawen. Hal ini tak lepas dari jalan tol itu sendiri yang dibangun di area pegunungan. Melewati sejumlah jembatan panjang dan tinggi menimbulkan sensasi tersendiri. Dan bahkan tak jarang jika cuaca sedang hujan melewati jembatan seperti berjalan di atas awan.

Namun perlu diperhatikan bagi pengendara untuk tidak terlena. Meski indah, jalan tol ini bisa dibilang cukup berbahaya. Dari arah Semarang-Bawen (jalur A) tol ini didominasi tanjakan panjang hingga sekitar 80%. Artinya pengendara yang melintas di arah berlawanan (jalur B) juga bakal melewati turunan panjang dengan kombinasi beberapa tikungan tajam.

Butuh kehati-hatian ekstra tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan insiden. Bagi pengendara yang sedang melintasi jalur B dari Bawen ke Semarang perhatikan baik-baik dan patuhi rambu-rambu yang dipasang petugas. Yang sebaiknya dilakukan yaitu mengurangi kecepatan kendaraan, tidak menggunakan gigi persneling tertinggi, menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan, serta waspada penuh dengan kondisi sekitar.

>>> Tips Menghindari Kecelakaan Beruntun saat Berkendara di Cuaca Buruk

Foto menunjukkan Jembatan Gedawang Tol Semarang-Solo

Jembatan Gedawang, salah satu jembatan panjang di Tol Semarang-Solo

>>> Temukan informasi mobil menarik lainnya hanya di Cintamobil.com

Satu-satunya anggota redaksi yang berbasis di Jawa Tengah. Bergabung di Cintamobil.com sejak 2017 sebagai Content Writer. Saat ini, kerap menulis berbagai informasi seputar lalu lintas dan perkembangan transportasi di Indonesia.
 
back to top