Program Relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah kendaraan bermotor (PPnBM DTP) yang diterapkan oleh Pemerintah sejak Maret 2021 efektif mendongkrak utilisasi industri otomotif nasional yang tengah menghadapi penurunan selama pandemic Covid-19.
>>> Gaikindo Berharap Diskon PPnBM 100 Persen Bisa Diperpanjang
Penjualan mobil bisa turun jika diskon PPnBM tidak diperpanjang
Diskon PPnBM Tingkatkan Juga Pendapatan Pemerintah
Dengan berakhirnya Diskon PPnBM Desember mendatang Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan jika tidak diperpanjang tentunya nantinya akan mempengaruhi penjualan mobil. Seperti yang sudah diketahui Diskon PPnBM terbagi dalam dua tahap, 100% di bulan Maret hingga Agustus 2021 dan terakhir 25% di bulan September hingga Desember 2021.
“Ya sebenarnya begini saja kalau tidak diperpanjang harga mobil akan naik khususnya mobil-mobil yang mendapatkan relaksasi pajak PPnBM. Jadi kalau naik harga gimana? Orang yang tadinya siap-siap jadi beli jadi tidak beli. Ini analisa kita jadi mustahil angka penjualan 75 ribu atau 85 ribu malah bisa turun ke 60 ribu,” kata Ketua 1 Gaikindo Jongkie Sugiarto beberapa waktu lalu secara virtual.
“Dengan turun hingga 60 ribu, lalu bagaimana dengan penerimaan pemerintah untuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan daerah untuk Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) akan menurun juga kalau jualannya cuman segitu. Ini serba dilematis, tidak diperpanjang akan penjualan bisa turun kalau turun dampaknya juga penerimaan pemerintah juga turun. Kita semua tahu pemerintah memang membutuhkan pemasukan. Bukannya lebih baik ini dijalankan terus dan pemasukan meningkat. Kemungkinan Diskon PPnBM ini akan berlanjut di awal tahun depan,” sambungnya.
>>> Mitsubishi Optimis Xpander Tetap Jadi Penguasa Pasar Meski Tanpa PPnBM
Terbatasnya operasional dealer mobil karena PPKM juga pengaruhi penjualan mobil
Dampak PPKM Terhadap Penjualan Mobil
Terkait dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menurut Ketua 1 Gaikindo itu mempengaruhi penjualan mobil. Hal itu dikarenakan bahwa operasional showroom mobil jadi terbatas.
“PPKM jelas ada dampaknya karena diler-diler tidak boleh buka. Kami yakini kesehatan masyarakat adalah segala-galanya. Jadi kami harus patuh kalau work from home ya sudah bekerja di rumah jadi showroom tutup. Jadi kita melihat di bulan Juni dan Juli penjualan kita cuman 60 ribu dan 67 ribu unit padahal tadinya sudah 72 ribu bahkan pernah 78 ribu,” ungkapnya.
Yongkie berharap bahwa industri otomotif di Tanah Air bisa segera bangkit kembali di angka penjualan satu juta unit. Namun hal itu harus melihat dulu target perkembangan ekonomi di Indonesia tahun depan.
“Tentu kita berharap kembali di angka satu juta unit. Kapan? Nah itu pertanyaannya 2022 atau 2023 jadi kita lihat pemerintah bahwa target pertumbuhan ekonomi kita di tahun depan jika 5 hingga 5,5 persen tentunya kita akan optimis. Tapi kembali lagi kita boleh optimis tapi harus realistis,” tutupnya.
>>> Cara Dealer Auto2000 Layani Pelanggan di Tengah Pandemi Covid-19