
Ibarat dua sisi mata uang, teknologi dapat memberikan manfaat atau malah sesat. Jika digunakan dengan tepat, maka teknologi bersifat positif. Sebaliknya, teknologi dapat menjadi biang masalah jika salah kelola. Salah satu contoh terkini yang terkait dengan hal itu adalah teknologi keamanan mobil yang melibatkan perangkat keyless entry untuk remote locking.
Kasus Keyless Entry
Rupanya, teknologi keamanan keyless entry untuk remote locking menjadi masalah besar di Inggris. Penyebabnya adalah tingginya tingkat pencurian mobil yang menganut sistem tanpa kunci untuk remote locking.
Pencurian mobil di Inggris melibatkan kelompok kriminal terorganisasi
Menurut data terbaru UK National Police Chief Council, terjadi kenaikan jumlah pencurian mobil yang dilengkapi dengan teknologi tersebut hingga mencapai 3,1% pada bulan Mei-Juni 2021. Pencurian dilakukan oleh gang kriminal terorganisasi yang memakai teknologi canggih untuk membobol sistem keamanan tanpa kunci tersebut.
Terkait tindak kriminal tersebut, kepolisian Leicestershire, Inggris, baru-baru ini menangkap tujuh pelaku yang terlibat dalam 50 kasus pencurian mobil dengan nilai £ 2,4 juta (setara Rp 4,78 miliar). Sebelumnya, polisi sudah menangkap lima pelaku lainnya di Liverpool dengan nilai pencurian mobil yang mencapai £ 2,6 juta (setara Rp 5,2 miliar).
>>> Apakah Keyless Entry Mudah Diretas? Intip Kelebihan dan Kekurangannya
Cara maling membobol keyless entry
Umumnya, para pelaku memakai alat pemindai untuk menyadap pancaran sinyal perangkat tanpa kunci yang disimpan dalam rumah. Lalu sinyal tersebut ditransfer kepada portable device untuk membuka kunci mobil, menyalin kode immobilizer dan mobil pun dibawa lari pencuri.
Segenap proses tersebut bisa dilakukan hanya dalam waktu 20 detik saja dan senyap sehingga tidak menimbulkan kegaduhan yang memancing kecurigaan tetangga.
Menggunakan peralatan canggih untuk membobol sistem keamanan mobil
Menurut M Syaiful dari bengkel Garage 23 di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, “Umumnya perangkat tersebut bekerja pada gelombang elektromagnetik dengan frekuensi di atas 300 MHz. Setiap sistem tanpa kunci dilengkapi pass-code khusus yang berbeda satu sama lain. Bisa saja sistem tanpa kunci untuk dua mobil yang sama (A dan B) bekerja pada frekuensi yang sama, tapi pass-code kedua mobil tersebut pasti berlainan, semisal 1234 dan 1432.”
Sejauh ini, para pabrikan mobil di Inggris terus berupaya meningkatkan keamanan dengan sistem tanpa kunci. Contohnya Dodge yang menambahkan sistem verifikasi ganda berupa PIN yang harus dimasukkan ke dalam sistem infotainment. Jika PIN salah maka mesin hanya bisa bekerja dengan kondisi stasioner (idle) sekitar 675 rpm.
>>> Penelitian: Mobil dengan Sistem Keyless Entry ini Bisa Dicuri dalam 10 Detik
Tips pencegahan
Salah satu cara lama untuk mengurangi risiko pencurian mobil
Sebagai antisipasi, kepolisian Inggris menganjurkan para pemilik mobil dengan sistem tanpa kunci untuk menyimpan kunci kontak dalam kaleng atau dalam kantung yang dapat meredam pancaran gelombang elektromagnetik.
“Cara mudah dan tidak repot, cukup memasang kunci pengaman tambahan seperti kunci pedal atau kunci setir,” jelas M Syaiful yang hobi memacu MTB.
>>> Dapatkan harga mobil terbaru dan promo terbaik tahun 2021 di sini