Pabrik yang berada pada lokasi yang strategis ini rencananya akan memproduksi kendaraan sekelas bus dan truk yang bersifat komersil (Commercial Vehicle Trucks & Bus). Selain itu, Hyundai juga memperhatikan struktur pabrik ini dengan memprediksikan bahwa setiap tahunnya, pabrik ini bisa merakit 2.000 unit kendaraan bus dan truk dengan memperkerjakan lebih dari 500 orang tenaga kerja.
Hyundai berencana membangun pabrik baru di Karawang
Presiden Direktur PT AMI, Iki WIbowo, dan Wakil Presiden dari Hyundai Motor Company, Lee In Cheol, menyaksikan penandatanganan kesepakatan ini langsung di Wisma KBRI Seoul. Kerja sama ini merupakan salah satu kerja sama yang dianggap penting bagi Indonesia, karena posisi HMC yang merupakan salah satu dari 5 industri otomotif terbesar di dunia.
>>>Ingin membeli mobil bekas asal produsen Hyundai bekas, inilah daftar mobil bekas yang dijual
Pembangunan ini merupakan yang kedua dilakukan oleh Hyundai di Indonesia. Sebelumnya, produsen asal Korea Selatan ini telah membangun pabrik khusus yang memproduksi Hyundai 1 untuk dipasarkan di dalam negeri dan beberapa pasar ASEAN. Pabrik ini dibangun khusus untuk mobil berpenumpang dan terletak di kawasan Pondok Ungu, Bekasi.
Pabrik Hyundai di Pondok Ungu, Bekasi
Kerja sama ini diharapkan mampu mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan dengan peningkatan di sektor industri otomotif. Tentu saja, perjanjian ini juga mempertegas kerjasama kedua negara dalam bidang ekonomi.
>>> Berminat berita baru mengenai pasar otomotif, jangan ragu mengklik di sini!
Untuk pembangunan pabrik lainnya, Deputy Marketing Director dari PT Hyundai Mobil Indonesia belum bisa memberikan kepastian tentang penambahan pabrik Hyundai di Indonesia. Hendrik mengatakan bahwa kapasitas pabrik di Bekasi masih memadai untuk produksi saat ini.
Lokalisasi Hyundai H1 membuat mobil ini sudah dirakit di Indonesia
“Saat ini, pabrik kita di Pondok Ungu, Bekasi, masih memproduksi Hyundai H1 untuk lokal market dan ekspor ke Thailand, Brunei dan Bhutan. Sampai sekarang, kapasitasnya masih cukup memadai sehingga belum ada rencana untuk penambahan pabrik.” katanya ketika diwawancaria oleh DetikOto.
Menurutnya, penambahan pabrik bisa saja dilakukan, tergantung dengan kebutuhan produksi. “Mudah-mudahan kalau nanti sudah ada produk yang akan diprodksi lokalnya, [parbrik di Indonesia] akan bertambah. Makan kita akan pikirkan lagi,” tutupnya.