Gencarnya pemerintah dalam membangun infrastruktur jalan rupanya cukup membuahkan hasil. Jaringan jalan Indonesia pun menjadi yang tertinggi di kawasan ASEAN. Dalam data yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jaringan jalan Indonesia mencapai 950.974 km.
Presiden Joko Widodo memang menjadikan pembangunan infrastruktur jalan sebagai prioritas. Jokowi menargetkan pembangunan jalan tol hingga 5.000 km selama lima tahun atau sampai 2024.
Pemerintah cukup gencar membangun infrastruktur jalan
>>> Pemerintah Tawarkan 6 Proyek Jalan Tol dan Jembatan ke Investor
Peluang Penjualan Mobil Bisa Meningkat
Target besar Jokowi muncul setelah melihat China yang berhasil membangun 280.000 km jalan tol selama 40 tahun. Indonesia sejak 1978 sampai 2014 atau setelah pembangunan jalan tol Jagorawi baru bisa membangun 780 km.
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara menyebut pembangunan jalan yang masif ini menjadi peluang tersendiri dalam pertumbuhan ekonomi pun dalam penjualan mobil.
"Ini modal dasar dan kita juga tahu bahwa pemerintah dalam beberapa tahun ini terus giat membangun infrastruktur salah satunya jalan raya, maupun jalan tol serta pelabuhan," kata Kukuh dalam konferensi pers virtual belum lama ini.
Kukuh menambahkan jaringan jalan Indonesia yang tersambung tentunya akan memudahkan distribusi penjualan mobil. Dengan demikian penjualan bisa meningkat.
"Tumbuhnya jalan juga akan memberikan efek luar biasa terhadap ekonomi. Bisa dibayangkan kemarin baru ada peresmian 130 km lebih antara pekanbaru dan dumai. Ini juga akan memicu pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut," ucap kukuh lagi.
>>> Ini 14 Jalan Tol Baru Yang Menunggu Digarap
Distribusi Kendaraan Bermotor Mulai Tersebar
Saat ini distribusi kendaraan bermotor di Indonesia masih terpusat di Pulau Jawa. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan infrastruktur pasar kendaraan bermotor di daerah luar Pulau Jawa perlahan-lahan tumbuh.
Distribusi kendaraan bermotor bakal lebih merata
Peluang penjualan mobil di Indonesia bisa naik juga karena rasio kepemilikan kendaraan bermotornya masih terbilang kecil padahal jumlah penduduknya mencapai lebih dari 270 juta orang. Saat ini angka rasio kepemilikan bermotor di Indonesia sudah naik dari semula 87 menjadi 99 per 1.000 orang.
Sedangkan negara-negara ASEAN lainnya memiliki rasio kepemilikan kendaraan bermotor lebih tinggi dengan jumlah penduduk yang lebih sedikit.
"Kalau dibandingkan dengan Malaysia berada di kisaran 28 atau 29 juta, rasio kepemilikikan mobilnya sudah mencapai lebih 400 unit per 1.000 penduduk. Kemudian Thailand dengan penduduk di 70 jutaan itu rasio kepemilikannya sidah ada di 200 unit mobil per 1.00 unit," beber Kukuh.
"Ini juga menarik inilah potensi yang perlu kita jaga karena di kawasan ASEAN sepertiga pasar kendaraan bermotor roda empat atau lebih itu adanya di Indonesia sehingga ada beberapa negara sekarang ini yang mulai melirik ke Selatan istilahnya. Jadi kalau mau mencari pertumbuhan bergeraklah ke arah Selatan kalau melihat dari Utara," pungkas Kukuh.
>>> Penjualan Mobil di Indonesia Seret, Tahun Ini Ditarget 525 Ribu