Kabar buruk terendus dari brand otomotif Inggris, Jaguar dan Land Rover. Kabarnya pihak PT Wahana Auto Ekamarga (WAE) selaku pemegang merek Jaguar, Land Rover, serta Bentley akan mengakhiri bisnisnya di Indonesia.
Kabar hengkangnya Jaguar Land Rover Indonesia ini disampaikan orang dalam WAE sendiri. Menurut penuturannya, mulai Februari 2020 beberapa karyawan WAE sudah di rumahkan. "Sekarang tinggal satu orang sales dan satu sales manager," kata sumber internal WAE yang kami kutip dari 100KPJ.
Menurut sumber yang tidak disebut namanya itu, per Februari 2020 Departement Sales dan Department Brand WAE sudah dibubarkan. Beberapa karyawan juga telah diberhentikan, namun aktifitas penjualan di dealer masih berlangsung.
>>> Pasar Masih Kecil, Jaguar Land Rover Tetap Impor
Akibat Tersandung Kasus Korupsi
WAE saat ini hanya habiskan stok unit yang masih ada di dealer
Masih dari kutipan yang sama, Jaguar Land Rover Indonesia hengkang lantaran tersandung kasus korupsi. Mengingat pada Agustus 2019 lalu, lima orang dari perusahaan tersebut ditetapkan sebagai tersangka suap restitusi pajak oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pihak WAE diduga memberikan suap sebesar Rp1,8 miliar untuk pengajuan restitusi pajak di tahun 2015 dan 2016. Dan dari lima tersangka kasus korupsi yang ditetapkan KPK itu adalah Darwin Maspolim, Komisaris WAE.
Layanan Servis dan Suku Cadang Masih Berjalan
Pihak dealer masih menerima layanan servis dan penjualan suku cadang
>>> Review Land Rover Defender 2019: Teknologi Baru Rasa Lama
Meski sedang terlibat masalah, namun sumber internal WAE itu menyebut tetap menerima layanan servis dan penjualan suku cadang dari para pemilik Jaguar, Land Rover, serta Bentley. "Yang bubar hanya divisi sales saja. Divisi aftersales masih ada," katanya.
Tapi ia tidak bisa memastikan, apakah nantinya akan ada pengumuman remsi dari pihak WAE tentang Jaguar Land Rover Indonesia tutup kepada publik. Tim Cintamobil.com sendiri sampai berita ini terbit, belum bisa dapat menghubungi direksi WAE untuk mengkonfirmasi hal tersebut. Namun Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi enggan memberikan komentarnya terkait hal tersebut.
"Saya belum tahu karena bukan anggota Gaikindo," jelas Nangoi saat ditemui di pameran GIICOMVEC, JCC Senayan, Jakarta, Kamis (5/3/2020).