
Kelangkaan chip semikonduktor menjadi polemik tersendiri di dunia otomotif, tak terkecuali di Indonesia. Karena kelangkaan chip pintar ini berakibat pada inden mobil baru yang semakin mengular.
Inden mobil bisa mengular panjang karena kelangkaan chip ini
Bayangkan, ada salah satu pabrikan besar di Indonesia yang waktu inden produknya hingga tahun 2024! Jelas ini merupakan hal tak wajar, dan salah satunya disebabkan oleh kelangkaan chip semikonduktor. Lantas sebenarnya apa akar dari masalah ini? Berikut adalah analisis Agen Pemegang Merek (APM).
>>> Segera dapatkan cashback Rp15 juta untuk Anda dari dengan membeli mobil dengan cara klik link ini
COVID19 Jadi Biang Kerok
Kejadian pandemi COVID19 yang terjadi di seluruh dunia menjadi penyebab awal kelangkaan chip ini. Saat COVID19 banyak vendor yang tak bisa berporduksi karena harus menjalani WFH (Work From Home). Alhasil banyak karyawan vendor yang dirumahkan. Hal itu sejalan dengan permintaan kendaraan baru yang menurun.
Ilustrasi Chip Semikonduktor
Nah, ketika COVID19 berhasil dikendalikan, pasar mobil pun mulai bertumbuh, sementara vendor yang awalnya merumahkan karyawannya belum bisa meng-hire kembali. Alhasil produksi chip tersebut menjadi macet.
Analisis APM
"Berawal dari industri otomotif yang melemah sejak covid 2 tahun lalu, banyak chip semikonduktor yang dialihkan ke industri elektronik seperti IT dan alat komunikasi yang memerlukan banyak menggunakan chip tersebut," kata Yusak Billy selaku Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM.
HP canggih seperti ini juga butuh pasokan chip semikonduktor
"Sekarang di saat otomotif mulai kembali normal, pemasok chip semikonduktor belum mampu mensupply sebanyak total demand yang diinginkan. Kapasitas sedang ditingkatkan namun memerlukan waktu juga," papar Billy sapaan akrab Yusak Billy.
Brio Satya jadi salah satu produk yang paling berpengaruh akibat kelangkaan chip ini
Hal senada juga diutarakan Sri Agung Handayani, selaku Marketing Director, dan Corporate Planning Communication Director PT ADM. Wanita asal Bali ini bilang kalau ini, "Juga dipengaruhi lock down di Shanghai kemarin ya Mas," paparnya ke tim Cintamobil.com.
Pabrikan raksasa pun akan sulit bergerak jika chip pintar tersebut tidak tersedia
"Masalah semi konduktor sudah terjadi sebelum perang Ukraina Rusia, lonjakan permintaan setelah pandemic dan ada pabrik semi konduktor yang terbakar sehingga tidak berproduksim" tutup Ir. Bob Azam, selaku Direktur Corporate & External Affairs And Administration PT Toyota Motor Manufucturing Indonesia kepada tim kami.
>>> Chip Semikonduktor Bisa Makin Langka karena Invasi Rusia ke Ukraina