Toyota sudah mundur dari ajang balap Formula 1 lebih dari 1 dekade lalu. Kini produsen Jepang itu fokus di reli dan balap ketahanan. Bukan tanpa alasan, tentunya ada sebab di balik Toyota untuk memilih ajang reli dunia atau World Rally Championship (WRC) dan juga balap ketahanan.
Ada alasan khusus mengapa Toyota fokus di reli
Alasan Toyota Aktif di Kompetisi Reli
Celica jadi tonggak sejarah Toyota di reli
Reli merupakan jenis balap yang menggunakan jalan raya yang sama persis dipakai oleh pengguna mobil produksi massal. Reli tidak menggunakan trek aspal mulus sirkuit yang memang dibuat untuk kompetisi. Lokasi reli juga tidak berdiam di satu tempat saja. Dalam 1 musim, reli bisa berlangsung di berbagai lokasi dengan tantangan yang berbeda.
Corolla WRC begitu fenomenal karena rival lainnya saat itu berbasis sedan
Pereli akan menemui rute salju, jalan aspal mulus, hingga jalan pedesaan yang masih banyak didominasi oleh tanah atau kerikil. Belum lagi tantangan cuaca, mulai dari panas terik hingga medan lumpur karena hujan turun. Beberapa reli juga diadakan di dataran tinggi dengan tantangan berupa tekanan udara rendah yang menyulitkan kendaraan dan pembalap.
>>> Mau bergaya seperti pereli? Beli Toyota Yaris kondisi bekas dengan kondisi baik di sini
Sesuai Dengan Filosofi Pengembangan Produk
Win On Sunday Sell On Monday
Kancah reli sesuai dengan filosofi Toyota yaitu to make ever better cars, di mana mobil produksi massal Toyota seperti Yaris diuji coba di jalan yang sesungguhnya, dengan tantangan medan sesuai kondisi aslinya, tapi dipacu hingga limit tertinggi pada kondisi penuh tekanan, sesuatu yang sulit untuk didapatkan di kondisi nyata. Masalah yang membuat mobil kurang kompetitif bisa ditemukan dan dikembangkan, dan berlanjut diaplikasikan pada versi produksi massal.
Skuad reli TGR tahun 2020
Filosofi tersebut juga sejalan dengan semangat partisipasi TOYOTA GAZOO Racing (TGR) di arena balap. Pertama adalah mencari batasan ekstrem dari sebuah mobil. Balapan adalah tempat latihan yang ideal agar TGR dapat belajar mengembangkan mobil yang lebih baik. Kedua, mengasah kemampuan membaca karakter jalan karena jalan adalah guru terbaik dan mengajarkan bagaimana seharusnya sebuah mobil dibuat. Mobil dan jalan melatih dan menantang engineer TGR supaya menjadi lebih kuat dan lebih baik.
GR Yaris diharapkan jadi penerus Yaris WRC
Ketiga adalah mendukung performa pembalap. Pembalap berada di pusat alam semesta sebuah tim balap. TGR menggunakan umpan balik dari setiap balapan untuk membantu menciptakan mobil yang fokus pada pengemudi, mempelajari bagaimana sebuah mobil harus dibuat dengan mengacu pada sudut pandang pengemudi. Terakhir adalah membantu mewujudkan Waku Doki, sebuah ungkapan Jepang untuk "memacu adrenalin", dengan cara menangkap semangat kegembiraan yang ada di semua mobil sport Toyota.