Sejumlah pabrikan menjadikan Indonesia sebagai basis ekspornya. Mulai dari Toyota, Daihatsu, Honda, Suzuki, hingga Wuling tercatat memproduksi mobilnya di Indonesia untuk selanjutnya dikirim ke banyak negara.
Kini negara baru yang tengah dibidik adalah Australia. Ya, berkat kerja sama dagang IA-CEPA (Kemitraan ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia) ekspor mobil Indonesia ke Negeri Kangguru itu amat memungkinkan.
Indonesia sudah ekspor mobil ke 80 negara
>>> Naik 107%, Ekspor Mobil Bulan September Tembus 20 Ribu Unit
Belum Punya Model yang Pas
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Kukuh Kumara mengatakan Indonesia memiliki potensi besar untuk melakukan ekspor mobil ke Australia terlebih bisa menyalip pencapaian Thailand.
"Kita ingin ekspor ke Australia, saat ini banyak di pasok dari negara-negara lain seperti Thailand, kenapa nggak dari Indonesia, ternyata Indonesia tidak punya produk yang bisa diterima di Australia. Ini yang perlu kita bicarakan dengan prinsipal," jelas Kukuh dalam Webinar belum lama ini.
Padahal dibandingkan Thailand dan sejumlah negara lain di kawasan ASEAN yang mengekspor mobil, letak geografis Indonesia lebih dekat. Kapasitas produksi mobil pun tersedia dan masih bisa dioptimalisasi lagi.
>>> Jadi Kebanggaan! Ekspor Mobil Made in Indonesia Bisa Tembus Jepang
Harus Riset Mendalam
Saat ini per tahunnya Indonesia mampu memproduksi di kisaran 1 juta unit mobil per tahun, padahal kapasitasnya bisa mencapai 2,4 juta unit.
"Ini belum di optimalkan sepenuhnya, walaupun begitu kita mungkin maksimal baru menggunakannya 54 persen pada waktu puncaknya yang lalu sekira 1 juta pertahun. Kalau dioptimalkan bisa dibayangkan bisa memberikan tambahan lapangan pekerjaan bagi orang Indonesia. Kami Gaikindo bekerjasama dengan pemerintah berupaya apa saja untuk mengoptimalkannya," tambah Kukuh lagi.
Sebelum bisa melakukan ekspor mobil ke Australia, Indonesia memang harus menyesuaikan lini produksinya.
MPV digemari di Indonesia namun tidak di Australia
Selera mobil masyarakat Indonesia dan Australia juga turut menjadi pertimbangan. Bila di Indonesia mobil MPV amat digemari, di Australia justru sedan masih punya peminat yang besar.
"Apalagi sekarang sudah ada artificial intelligence data analitik kita bisa potret sebetulnya demand Australia, Afrika seperti apa dari data. Jadi kalau melihat landing di Google seringkali apa yang kita inginkan muncul di pencarian. Jadi kalau kita lihat mobil model Sport di Australia di Eropa sepeti apa, ini juga bahan unutk industri otomotif melakukan perbaikan desain dan kebutuhan pasar," tambah Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier.
>>> Serupa Tapi Tak Sama, Ini 10 Perbedaan Detail Isuzu Traga Ekspor Dengan Lokal