Indonesia dan Malaysia Buat Babak Baru Kembangkan “Mobil ASEAN”

15/08/2018

Pasar mobil
Share this post:
Indonesia dan Malaysia Buat Babak Baru Kembangkan “Mobil ASEAN”
Indonesia siap sedia kembangkan “mobil ASEAN” dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MOA) oleh Institut Otomotif Indonesia (IOI) dengan Malaysia Automotive Institute (MAI).

Penandatanganan bisa dibilang langkah awal bagi kedua negara untuk memulai proyek bersama yang akan dikenal untuk pengembangan “mobil ASEAN”. Proyek ini merupakan kolaborasi untuk menggaet jaringan industri komponen di wilayah ASEAN.

Ketika ditemui pada Sabtu (11/8) lalu, Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan menjelaskan bahwa proyek ini untuk mempermudah pelaku industri komponen dalam ruang lingkup ASEAN.

Gambar yang yang menunjukan pabrik mobil yang ada di Indonesia

Kerjasama ini untuk mendukung pasar komponen asli di ASEAN (foto: Okezone)

Dengan kerjasama ini, IOI dan MAI salah satunya akan mendorong joint venture antara perusahaan komponen otomotif di kedua negara. Langkah ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan produksi mobil bermesin konvensional dan harapan untuk menghasilkan teknologi baru yang sedang happening di industri otomotif dunia saat ini, misalnya mobil hibrida atau listrik.

>>> Wuling Confero 1.200 cc keluar akhir tahun, hanya untuk pasar "fleet"?

Kurangnya tingkat produksi lokal, khusus Malaysia dan Indonesia yang menargetkan komponen lokal 40% menjadi latar belakang kerjasama ini. Bertujuan untuk meraih tingkat produksi lokal hingga 100%, Indonesia dan Malaysia sama-sama ingin mewujudkan “mobil ASEAN” dengan seluruh komponen berasal dari Asia Tenggara.

Gambar yang menunjukan pabrik mobil di Malaysia

Kerjasama ini juga mempengaruhi pasar komponen di Malaysia (foto: Today Online)

"Kalau kita tidak berhasil maka mereka akan sulit mendapatkan komponennya. Padahal dasar dari industri otomotif itu adalah komponen. Tak mungkin membangun semua, makanya paling tidak indonesia dengan Malaysia yang lebih dulu," jelas Putu.

>>> Tertarik membeli mobil baru dan bekas? Klik di sini untuk informasi lebih lanjut

Bukan mobil khusus ASEAN

Penggunaan istilah “mobil ASEAN” bukan menandakan mobil nasional yang dibuat dan dengan merek Asia Tenggara. Putu menegaskan bahwa “mobil ASEAN” lebih menekankan produksi mobil yang menggunakan komponen lokal asli Asia Tenggara.

"Jadi begini, kalau kita membahas “mobil ASEAN” itu adalah mobil yang besar lokal ASEAN-nya itu tinggi. Sebetulnya sekarang dan seperti Toyota bikin mobil di Indonesia juga termasuk mobil ASEAN. Tapi yang kita lakukan itu tumbuh tren ASEAN," ucap Putu.

>>> Berita pasar mobil dalam dan luar negeri hanya ada di Cintamobil.com

Gambar yang menunjukan produksi mobil baru di pabrik yang ada di Indonesia

Dengan kerjasama ini, diharapkan akan ada mobil dengan komponen orisinil dari ASEAN (foto: detik.com)

Saat ini, pihak baru Malaysia yang menandatangani perjanjian ini. Dengan kedepannya menargetkan untuk Thailand dan Filipina, kerjasama ini akan membentuk ASEAN Automotive Institute Federation dari kumpulan pelaku industri komponen di Asia Tenggara.

"Nah yang penting kita akan ke depan nantinya akan menumbuhkan tren ASEAN. Ya bisa kita liat, ya dulu kan dengan program LCGC tumbuh mobil-mobil kecil yang sebetulnya itu bukan (misalnya) Toyota. Itu kan sebetulnya buatan sini tapi mereka bernaung dengan merek Toyota karena kan masih banyak yang belum yakin kalau tidak pakai merek enggak akan laku," tutup Putu.

>>> Semua informasi terlengkap dari dunia otomotif hanya ada di Cintamobil.com

Pria asal Minang ini menjadi salah satu tim pelopor eksistensi Cintamobil.com di Indonesia dan bergabung sejak 2017. Dengan bekal ilmu SEO yang mumpuni, Padli menjadi salah satu spesialis SEO di Cintamobil.com. Pertemuannya dengan Cintamobil terjadi pada Oktober 2017, kala Auto Portal sedang mencar
 
back to top