Perjalanan dan perkembangan kendaraan di Indonesia dibanding beberapa negara lain di dunia memang cukup tertinggal. Jika di negara lain kendaraan listrik sudah resmi dijual secara massal, di Indonesia masih harus menanti sampai regulasi kendaraan listrik benar-benar disahkan. Jika di negara lain mobil listrik sudah mulai jadi mobil sejuta umat, di Indonesia orang masih berfikir dua kali, terutama karena alasan harga yang mahal hingga ketersediaan infrastruktur.
Tesla Model 3 sudah jadi mobil sejuta umat di Amerika
>>> Tesla Model 3 Yang Kian Meroket
Meski kondisinya demikian masih ada harapan besar kendaraan listrik bakal jadi barang produksi besar-besaran di tanah air hingga menjadi barang komersil. Hal tersebut diungkapkan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir di acara peluncuran mobil listrik Garuda karya mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). “Saat ini inovasi di bidang kendaraan listrik harus terus ditingkatkan. Saya berharap pada 2025 nanti kita sudah mampu memproduksi secara massal," ungkap Nasir, Sabtu (22/6).
Menteri Nasir memberikan apresiasi besar kepada UNY atas diluncurkannya mobil listrik Garuda yang dibuat mahasiswa-mahasiswa Fakultas Teknik. Seperti keyakinannya di atas, Menteri berharap dengan terus berkarya dan berinovasi di masa mendatang UNY bakal menjadi World Class University, karya yang telah dihasilkan tidak hanya sebatas uji coba tapi bisa merambah ke dunia industri dalam arti bisa dikomersilkan.
Kemenristekdiki sendiri mengalokasikan dana untuk pengembangan riset di bidang kendaraan listrik yang hemat energi dan ramah lingkungan sebesar Rp 100 miliar setiap tahunnya.
>>> Mulai Bermunculan di Tanah Air, Ini Kekurangan Nyata Mobil Listrik
Inovasi terus dilakukan meski dalam keterbatasan
>>> Informasi seputar berita otomotif terkini hanya di Cintamobil.com