Prestige Image Motorcars, salah satu importir mobil-mobil mewah di Indonesia (foto: carvaganza)
Pemerintah telah memutuskan menaikkan pajak barang mewah seperti mobil mewah hingga hampir 200% dengan alasan menurunkan defisit neraca perdagangan dan menjaga nilai tukar rupiah biar tak semakin terpuruk.
Pajak sebesar ini membuat harga mobil mewah menjadi tiga kali lipat dari harga aslinya. Tapi bukan itu yang jadi sorotan importir mobil-mobil mewah di Indonesia, Prestige Image Motorcars. Prestige merasa keberatan kalau mobil mewah digembar-gemborkan sebagai penyebab defisitnya perdagangan dan melemahnya nilai tukar Rupiah.
"Jadi kebijakannya saya setuju untuk kita tidak terlalu pamer kemewahan saat ekonomi sulit, dan dolarnya tinggi, tapi bukan yang digemborkan adalah karena mobil mobil mewah, pesan yang salah yang diberikan ke masyarakat," tutur Rudy Salim sebagaimana dikutip dari detik.com, Jumat (7/9/2018).
Kalau mau jujur dan buka-bukaan, kata Rudy, kontribusi mobil mewah terhadap defisit perdagangan sangatlah kecil, hanya 0,03 persen. Tapi karena gembar-gembor di media begitu santer akhirnya jadi sebuah isu kalau mobil mewah adalah biangnya.
"Otomotif kita cuma impact-nya 0,03% dari current account deficit. Cuma takutnya isu yg diberikan sekarang seolah olah mobil mewah, apalagi sampai disebut spesifik Ferrari dan Lamborghini penyebab dolar naik," lanjut Rudy.
>>> Berita informasi dunia otomotif terlengkap hanya ada di Cintamobil.com
Bugatti Veyron juga pernah didatangkan ke Indonesia (foto: Autogespot)
>>> Tertarik membeli mobil terbaru? Klik disini untuk informasi selanjutnya